oleh

Porang, Tingkatkan Ekonomi Petani Merangin

Merangin – Polres Merangin berupaya membantu warga Desa Bedeng Rejo, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin untuk mengangkat perekonomian ditengah pandemi Covid-19 dengan cara menanam ubi porang.

Hal tersebut juga bertujuan untuk melakukan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dimasa pandemi Covid19 saat ini dengan memberdayakan lahan yang ada guna untuk ketahanan pangan warga.

Tak disangka, usaha yang dilakukan Polres Merangin untuk membantu warga berbuah manis. Tanaman ubi porang yang telah ditanam enam bulan lalu tumbuh subur dan saat ini memasuki masa panen.

Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy Purnamawan mengatakan kegiatan ini sudah dilaksanakan sekitar 6 bulan yang lalu dan bekerjasama dengan LPKNI Kabupaten Merangin dalam rangka untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional dengan cara menciptakan kegiatan ekonomi kreatif melalui uji coba penanaman ubi porang.

Penanaman tersebut, memanfaatkan lahan yang tak terpakai di sela-sela tanaman pohon karet milik warga.

“Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan dan panen ubi porangnya cukup banyak,” ujarnya, saat panen raya ubi porang. Selasa (27/7/2021).

Ia menambahkan bahwa panen raya ubi porang di Desa Bedeng Rejo, Kecamatan Bangko Barat, Kabupaten Merangin yang ditanam beberapa bulan lalu menjadi tempat percontohan oleh Polres Merangin untuk mengangkat perekonomian masyarakat dan sebagai upaya untuk pemulihan ekonomi nasional dimasa pandemi Covid19 saat ini.

“Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan kegiatan serupa,” sebutnya.

Sementara itu, Petani ubi Porang Suwignyo dari desa Bedeng Rejo menjelaskan bahwa untuk uji coba pertama kali ini hanya baru bisa menanam dengan luas hanya seperempat hektar dengan jumlah tanaman porang sebanyak 5 ribu batang, dalam waktu 6 bulan bisa memanen hasil rata-rata 2,5 kilogram perbatang dengan harga Rp. 7.500 perkilogramnya.

Baca Juga  Delapan Ekor Sapi Diqurbankan Brimob Polda Jambi

Sehingga, keuntungan bersih yang bisa diraih sebanyak Rp37,5 juta. Sedangkan untuk modal awal dan biaya operasionalnya sudah bisa kembali dengan cara menjual katak atau benihnya dengan harga Rp250 ribu perkilogram.

“Penanaman porang ini dirasakan sangat membantu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di masa sulit ditengah pandemi ini. Terima kasih atas bantuan serta dorongannya pak Kapolres yang telah membantu kami untuk berkebun kembali,” ujarnya. (RedG/Irwansyah)

 

Komentar

Tinggalkan Komentar