Pemalang – Kabupaten Pemalang pada akhir tahun 2020 tercatat 333 (Tiga ratus tiga puluh tiga ) Ha luasan tanaman tembakau yang tersebar di dua Kecamatan  yaitu Belik dan Pulosari. Tanaman tembakau ini tidak berupa hamparan tetapi spot spot lahan yang ditanam petani diantara tanaman lainnya.
Selama ini potensi tembakau yang ada di Kabupaten Pemalang hanya dijual dalam bentuk daun tembakau basah ke para  pengepul yang ada di d-desa atau diambil tengkulang dari luar Kabupaten Pemalang.
Melihat Potensi ini maka, Pemerintah Kabupten Pemalang melalui Dinas Pertanian mendorong petani Tembakau yang ada di pemalang lebih kreatif dan inovatif.
Menurut Ketua asosiasi Petani tembakau Indoneia (APTI) Kabupaten Pemalang Budi Purwanto mengungkapkan ada kelompok tani di Desa Penakir yang berusaha mengolah daun tembakau basah menjadi industry kretek rumah atau home industry keretek.
“Kami sedang berproses (dalam pembuatan home industry Kretek),†Jelas Budi , Kamis (2/9).
Hal ini juga diamini oleh Kepala Dinas Pertanian Muntohir, melalui Kepala seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Supriyadi. Dinas Pertanian mendorong inovasi dan kreatifitas petani tembakau pemalang.
“Kami dorong pentani untuk meningkatkan pengolahan hasil perkebunan. Selama ini hanya dijual daun tembakau basah, maka dengan adanya ide pembuatan home industry rokok keretek merupakan suatu nilai tambah,†jelasnya.
Guna mendorong hal tersebut, Dinas pertanian berencana membawa sebanyak dua puluh orang petani tembakau  untuk studi banding ke Kabupaten Kudus dalam  pembuatan rokok kretek home industry serta aspek pemasarannya.

Selain itu, dinas juga telah memfasilitasi untuk berhubungan dengan bea Cukai Tegal guna mendapatkan pita cukai rokok. Dan Kantor Bea Cukai Tegal menyambut baik gagasan tersebut, bahkan telah mensurvei lokasi industri rumah kretek di Desa Penakir, kecamatan Pulosari.
Supriyadi juga memaparkan bahwa ada kolaborasi yang baik dengan dinas peindustrian dan perdagangan Kabupaten Pemalang.
“Dinas Perindustrian dan perdagangan berencana mendukung kemasan, dan unrtuk mendorong animo petani nantinya akan membantu dalam kemasan rokoknya,†jelas Supri di kantornya.
Dari hasil uji coba, petani tembakau di Desa Penakir, 1 kg tembakau iris menjadi 50 bungkus rokok isi 12 batang. Rencananya harga jual dipasaran berkiasr Rp. 8.000 sampai 9.000 sehingga sangat ekonomis.
Pemasarannnya untuk sementara lokal, hanya di daerah Kabupaten Pemalang.
“Nantinya akan kami pasarkan di Kabupaten Pemalang dahulu. Terutama untuk acara hajatan di desa-desa yang biasanya memerlukan rokok†ungkap Budi .
Selain rencana membuat home industry rokok, petani tembakau di Kabupaten Pemalang telah membuat tembakau iris yang di kemas dalam kemasan plastik yang ekonomis. (Advertorial Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Pemalang).
Komentar