Perayaan Hari Bhayangkara Polres Wonogiri

Wonogiri– Agenda tasyakuran Hari Bhayangkara,tasyakuran kenaikan pangkat reguler /penghargaan ( Brigadir / perwira) dan tradisi pedang pora pelepasan purna tugas personel Polres yang telah selesai melaksanakan tugas dan pengabdian pada Polri berlansung di Mapolres Wonogiri, Rabu (11/7) pagi.

Kegiatan dihadiri oleh Kapolres Wonogiri AKBP Robertho Pardede, Ketua Bhayangkari Cabang Wonogiri, Pejabat Utama Polres Wonogiri beserta Bhayangkari, Kapolsek jajaran, dan anggota Polres Wonogiri sekitar 300 personel , pengurus PP Polri Cabang Wonogiri.

Sejumlah kegiatan sosial dilakukan dalam mengisi Hari Bhayangkara.

Sambutan Kapolri dibacakan oleh Kapolres Wonogiri marilah kita menundukkan kepala sejenak untuk mengenang dan mendoakan para personel Polri yang telah gugur dalam tugas memelihara keamanan dalam negeri. Khususnya 2 (dua) anggota Polda Papua a.n. Iptu Anumerta Jesayas Hentjie Nussy dan Bripka Anumerta Sinthon Kabarek yang gugur saat melaksanakan tugas mulia pengamanan kotak suara di Distrik Torere, Kab. Puncak Jaya, Papua, tanggal 27 Juni 2018, dalam kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, memberikan balasan yang setimpal atas seluruh pengorbanan, perjuangan, dan pengabdian yang telah diberikan, serta memberikan kesabaran dan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan

– Semangat dan motivasi personel Polri menjadi semakin bertambah atas kehadiran Bapak Presiden RI dan Bapak Wakil Presiden RI, di tengah kesibukan melaksanakan tugas-tugas kenegaraan.

– Berbagai upaya perbaikan yang dilaksanakan oleh Polri melalui Program Promoter telah memberikan dampak positif yang sangat signifikan. Sebagai tindak lanjut dari program reformasi internal yang telah dilaksanakan sebelumnya, Program Promoter dibangun melalui pendekatan profesionalisme dan modernisasi guna meraih kepercayaan publik. Program Promoter difokuskan pada 3 (tiga) kebijakan utama yang sederhana, yaitu Peningkatan Kinerja, Perbaikan Kultur, dan Manajemen Media.

– Peningkatan Kinerja diwujudkan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum, dan pemeliharaan stabilitas kamtibmas secara optimal. Perbaikan Kultur diwujudkan dengan menekan budaya koruptif, menghilangkan arogansi kekuasaan, dan menekan kekerasan eksesif.

– Sedangkan Manajemen Media dilaksanakan pada media konvensional dan media sosial dengan mengangkat prestasi – prestasi Polri dan menetralisir berita negatif, termasuk hoax. Selama 2 (dua) tahun implementasi Program Promoter telah menunjukkan hasil yang baik.

– Public trust terhadap institusi Polri terus meningkat. Polri yang pada tahun 2016 termasuk dalam 3 (tiga) institusi paling tidak dipercaya publik, kini berdasarkan hasil survei yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga, telah berada pada 3 (tiga) besar lembaga dengan kepercayaan publik terbaik.

– Pada survei yang dilaksanakan Litbang Kompas pada akhir Juni 2016 menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri hanya 63,2%. Setelah satu tahun pelaksanaan Program Promoter, survei Populi Center pada Agustus 2017 menunjukkan adanya perbaikan kinerja Polri, dimana 67,6% responden puas dengan kinerja Polri. Selanjutnya survei Litbang Kompas pada Oktober 2017 menempatkan Polri sebagai lembaga yang dipercaya rangking ketiga teratas dengan tingkat kepuasan mencapai 70,2%.

– Demikian pula survei yang dilaksanakan Alvara Research Center pada Mei 2018 juga menunjukkan adanya perbaikan kepercayaan publik, dimana Polri menjadi satu dari dua lembaga yang memiliki trend kenaikan tingkat kepuasan publik dalam periode tersebut. Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurut riset ini mencapai 78,8%.

– Survey Litbang Kompas pada Juni 2018 menunjukkan kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 82,9%. Hasil ini mengindikasikan bahwa 82,9% Warga Negara Indonesia percaya kepada Polri, tertinggi semenjak era reformasi.

– Hasil survei tidak hanya datang dari dalam negeri, namun juga dari dunia internasional. The Gallup Organization, sebuah lembaga survei papan atas yang berbasis di Amerika Serikat, melalui 2018 Global Law and Order Survey mengungkap bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-9 negara teraman di dunia. Posisi tersebut berada di atas Denmark (posisi ke-10) dan Belanda (posisi ke-15), bahkan Jepang (posisi ke-27). Survei juga mengungkap 69% dari 148.000 responden pada 142 negara percaya bahwa kepolisian lokal dalam hal ini Polri di Indonesia, mampu menjaga keamanan dalam negerinya. Indikator terjadinya reformasi Polri juga terlihat dari penilaian otoritas pemerintah yang berwenang, sebagai berikut: 1. Opini BPK terhadap pengelolaan laporan keuangan Polri dengan predikat WTP tanpa catatan pada 5 tahun berturutturut, dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017; 2. 3. Penilaian indeks Reformasi Birokrasi Polri dari KemenpanRB dengan nilai 73,65 (BB), dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dari Kemenpan-RB dengan nilai 72,11 (BB).

– Polri menyadari bahwa keberhasilan tersebut tidak akan dapat diraih tanpa adanya dukungan dari Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden RI, para pimpinan Lembaga Tinggi Negara, para pimpinan Kementerian/Lembaga, seluruh anggota MPR / DPR / DPD RI, para mitra kerja, senior dan sesepuh Polri, serta seluruh masyarakat

– Selaku Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Tidak lupa, kami juga mengucapkan terima kasih atas kebijakan Bapak Presiden RI yang telah meningkatkan ruang fiskal anggaran Polri, khususnya peningkatan tunjangan kinerja personel Polri menjadi 70% bersama-sama dengan TNI mulai Juli 2018 ini.

– Terlepas dari berbagai capaian prestasi tersebut, kami menyadari masih banyak kelemahan Polri. Ke depan, Polri berkomitmen untuk terus melaksanakan perbaikan agar kepercayaan masyarakat dapat terjaga dan terus meningkat, karena institusi Polri merupakan milik seluruh rakyat sekaligus sebagai aset bangsa Indonesia tercinta.

– Beberapa agenda nasional yang akan menjadi fokus Polri ke depan antara lain pemeliharaan situasi kamtibmas pasca Pilkada 27 Juni, penyelenggaraan Asian Games 2018 di 4 provinsi dan IMF-World Bank Annual Meeting 2018 di Bali, serta tahapan Pilpres dan Pileg 2019.

– Polri bersama seluruh komponen Pemerintah dan masyarakat akan bekerja maksimal untuk menjamin stabilitas keamanan dalam

– Bahwa tidak seperti tahun-tahun sebelumnya peringatan Hari Bhayangkara dilaksanakan di tempat terbuka dengan parade pasukan dan demonstrasi ketangkasan. Tahun ini dilaksanakan secara indoor di Istora Senayan. Hal ini untuk memberikan nuansa lain yang lebih sipil karena Polri pada dasarnya adalah institusi sipil berseragam. Pemilihan Istora sebagai tempat acara juga untuk mendukung promosi Asian Games 2018 karena Istora merupakan salah satu venue utama, yang telah direnovasi optimal atas instruksi Bapak Presiden. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *