oleh

Penyakit Langka Tulang Mudah Patah, Abbrizam Perlu Pertolongan

Solo – Usianya akan genap 5 tahun tanggal 8 November mendatang, namun fisiknya terlihat seperti bayi yang tengah berumur dua tahunan. Abbrizam Hammam zufar anak kedua pasangan Maryono (40) dan Anita Agustina warga Dusun Badongan RT 01 /RW 01 Sanggrahan, Grogol Sukoharjo Jawa Tengah didiagnosa mengindap penyakit langka Osteogenesis Imperfecta yaitu kelainan tulang belakang yang menyebabkan tulang bagian pahanya rapuh dan mudah patah.

” Kelainan itu sudah diketahui sejak dalam kandungan, sudah terlihat bengkok pada bagian kakinya” Ucap Anita saat ditemui di rumah sederhana, Kamis (29/08).

Lebih lanjut ia mengatakan abbrizam Lahir melalui operasi caesar di Rumah Sakit DKR (RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo). Kedua kakinya terlihat bengkok hingga melengkung 90 derajat. Rapuhnya bagian paha membuat aktivitas Abbrizam terbatas hingga membuat tumbuh kembangnya tidak optimal.

”Hampir Dua puluh empat jam kami ada di dekatnya, karena gerakan salah sedikit saja tulang pahanya bisa patah. Bahkan hanya benturan dengan bantal saja pernah patah” ungkap Anita.

Dia masih bersyukur karena hanya pada bagian bawah saja tulangnya yang rapuh.

” Bagian atas normal, anak juga bisa berkomunikasi dengan lancar seperti anak pada umumnya” Imbuh anita.

Kondisi Abrizzam dan kondisi keluarganya

Belakangan ini ia menceritakan jika anaknya agak susah makan. Biasanya kegemarannya adalah telur dan nasi goreng.

Hingga sampai saat ini sudah delapan kali tulang pahanya kiri kanan abbrizam patah patah. Patah pertama kali terjadi di tahun 2014.

” Sampai tak tega melihat tangis histeris anak jika tulangnya patah. Ada bunyi klek ketika patah” ungkap anita.

Sementara penangan jika terjadi patah tulang ke RS Karima utama dan Ortopedi Dr Soeharso.

Lebih lanjut Anita menceritakan, jika tiap tiga bulan sekali Abbrizam akan merasakan nyeri yang luar biasa pada tulang di kedua kakinya. Butuh satu bulan penuh untuk.pemulihannya. Sementara ini hanya diberikan multivitamin untuk menguatkan tulangnya seharga Rp. 70.000 yang habis dalam seminggu. Paham jika belum ada obat yang bisa menyembuhkan penyakit yang diderita putra keduanya tersebut.

Baca Juga  Menebar Inspirasi Buat ABK

Kondisi tersebut membuat pasangan suami istri tersebut harus berjibaku untuk mengupayakan kesehatan putranya. Sebagai buruh bangunan rasanya beban harus dipikul cukuplah berat. Apalagi mereka baru terdaftar BPJS kesehatan yang tidak bisa.mengcover semua biaya pemeriksaan.

” Iya lumayan berat harus setor iuran wajib empat orang sekaligus tiap bulannya.
” Imbuhnya.

Mereka berharap ada perhatian dari pemerintah. Mengupayakan agar BPJS kesehatannya diganti dengan KIS yang bisa mengcover semua biaya pemeriksaan Abbrizam. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar