oleh

Penipuan CPNS, Ganjar : Ojo Percoyo Karo Calo, Ada Calo Nawar-nawarke Laporke Aku!

Semarang – Seorang wanita yang bernama Kusmiyati (47) di Kabupaten Grobogan menjadi korban penipuan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang tertipu Rp 200 juta demi anaknya lolos sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Hal itu membuat Ganjar merespons serius terkait kasus penipuan penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Grobogan.

“Ojo percoyo karo calo (Jangan percaya sama calo). Wis kalau mau jadi PNS daftar saja baik-baik kalau kemudian ada calo yang nawar-nawari laporke aku,” tegas Ganjar Pranowo di kantornya, Semarang, Rabu (3/2).

Ganjar juga telah membuat di grup kepala daerah untuk menampilkan seluruh tempat pengaduan atau komplain yang bisa dihubungi masyarakat secara cepat.

“Mulai besok saya nanti akan bagikan melalui humas saya sama kominfo untuk disebarkan. Saya minta melalui humas maupun kominfo kabupaten kota sebarkan kontak-kontak kanal-kanal yang bisa dihubungi masyarakat. Sehingga untuk keseluruhan tidak hanya sekedar permasalahan CPNS. tapi apa pun yang tidak bisa di-handle dengan cepat. Jadi semua musti hati-hati, “ungkapnya.

Untuk diketahui, Kusmiyati merupakan warga Desa Panunggalan, Kecamatan Pulokulon, Grobogan, Jawa Tengah, ia telah menjadi korban tetangganya sendiri yang mengaku bisa meloloskan anak sulungnya sebagai bidan PNS di Solo. Kasus itu sudah terjadi pada tahun 2015 lalu dan Kusmiyati merasa ditipu sebanyak Rp 200 juta.

Namun setelah ditunggu lama janji itu tidak terwujud dan uang Rp 200 juta juga tidak kembali, akhirnya ia melaporkan kepada polisi pada tahun 2017. Kusmiyati mengaku memiliki bukti kuitansi di atas materai terkait penyerahan uang tersebut.

Dalam kasus itu ada dua pelaku yaitu, satu seorang perangkat desa dan kedua seorang kontraktor sekaligus tetangga Kusmiyati.

Pelaku pertama bernama Abdul Muiz itu membujuk rayu kepada Kusmiyati untuk menitipkan anak sulungnya kepada Mustamir yang mengaku bisa meloloskan pegawai negeri sipil. Selang dua tahun, laporan Kusmiyati ke polisi merasa belum ada tindak lanjut. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar