Jakarta – Pembentukan dua subholding yakni, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/IAS), oleh PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, merupakan upaya Pemerintah menguatkan pelayanan kebandarudaraan di Tanah Air.
“Pembentukan dua perusahaan subholding adalah bentuk transformasi strategi bisnis dan memperkuat kualitas operasional,” kata Komisaris Independen PT Angkasa Pura Suport Diana Dewi, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Seperti diketahui pembentukan dua perusahaan ini disampaikan dalam Townhall Meeting PT Integrasi Aviasi Solusi (IAS) di Sasono Langgen Budoyo, TMII, hari ini, yang dihadiri jajaran direksi dan Dewan Komisaris PT Angkasa Pura Suport, PT Angkasa Pura Logistik, PT Angkasa Pura Retail, PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Propertindo, dan PT Gapura Angkasa.
Diana Dewi mengatakan, kinerja InJourney Airports selama ini cukup membanggakan. Bahkan sebagai pengelola bandarudara dan aviasi, InJourney Airports tercatat sebagai salah satu perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengungguli Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
“Kita patut berbangga dengan kinerja InJourney Airports. Ini menunjukkan bahwa bangsa kita telah mampu melakukan tata kelola kebandarudaraan dengan baik dan diakui dunia internasional,” lanjut Diana Dewi.
Kedepan, sambung Diana, tentu hal tersebut akan terus ditingkatkan lagi dengan target-target yang jelas. Bahkan, kita targetkan masuk 3 besar operator bandara terbaik di dunia.
“Dengan tata kelola yang lebih tersistematis, melalui InJourney Airports dan PT IAS, maka akan menjadikan bandara-bandara yang dikelola menjadi lebih sehat dan profitable,” tukasnya.
Dikatakannya, dengan dibentuknya InJourney Airports, maka PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) akan berada di bawahnya. “Ini tentunya akan mempermudah, baik dalam pelaksanaan maupun pengawasannya. Kita berharap dengan bergabungnya PT Angkasa Pura I dan II akan memperkuat pelayanan dengan standarisasi sistem operasi dan kebijakan. Saya yakin, bila itu diterapkan, kebandarudaraan kita bisa tampil terdepan,” pungkasnya. (RedG/A.Kamal)
Komentar