oleh

Pelajaran yang Bisa Diambil dari Halal Bihalal

Wonogiri – Bertempat di gedung Balai Desa Kelurahan Tirtomoyo, Kecamatan Tirtomoyo, Pelda Agus Batuud Koramil 07/Tirtomoyo, mewakili Danramil Kapten Inf Budi Utama menghadiri kegiatan Halal bi Halal keluarga besar Korwil Dinas Pendidikan Kecamatan Tirtomoyo, Senin (17/6).

Hadir dalam kegiatan tersebut Camat Tirtomoyo Kuswarno, S.TP., MM., Danramil 07/Tirtomoyo yang di wakili pelda Agus Winarso, Kapolsek Tirtomoyo diwakili Aiptu Larno, Ketua panitia Purwono S.Pd., M.Pd, Ketua Korwil Kecamatan Tirtomoyo Sijadi, S.Pd., M.Pd, Ustad Hartono S.Pd., Anggota dan karyawan Dinas Pendidikan se-Kecamatan Tirtomoyo.

Dalam sambutannya Camat Tirtomoyo mengajak semua umat Islam di momen yang masih dalam suasana fitrah agar semua saling memaafkan dari segala kesalahan yang pernah di perbuat. Dengan kegiatan saling menaafkan ini, di harapkan ke depan kita bisa lebih baik dalam melaksanakan kegiatan di segala bidang .

Sementara itu, Ustadz Hartono menyampaikan tauziah tentang Halal bi Halal, diterangkan bahwa ada sebuah tradisi kreatif khas masyarakat Muslim Tanah Air, yaitu Halal Bihalal. Satu kebiasaan yang hanya ada di negeri kita. Halal Bihalal muncul sebagai ungkapan saling menghalalkan kesalahan dan kekhilafan. Saling memaafkan satu sama lain. Setiap orang sadar tidak ada yang lepas dari kesalahan. Manusia tempatnya salah dan lupa. Idul Fitri dengan kegiatan Halal Bihalal-nya, membuat umat Islam melebur kesalahannya dengan berbagi maaf tanpa sekat yang membatasi.

“Ada tiga pelajaran yang bisa kita petik dari kegiatan Halal Bihalal. Pelajaran pertama adalah pembersihan diri dari segala bentuk kesalahan. Pelajaran kedua dari Halal Bihalal adalah membersihkan hati dari rasa benci kepada sesama. Pelajaran ketiga adalah memupuk kepedulian dan kebersamaan,” jelasnya.

“Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari pergaulan dan kebersamaan yang dibangun lewat sikap tolong-menolong. Muslim yang kaya membantu saudaranya yang miskin. Sepatutnya rasa gembira seseorang juga memberikan bentuk kenikmatan yang lain, yaitu kenikmatan bersyukur dengan berupaya membagi kebahagiaan itu kepada sesamanya,” lanjutnya.(RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar