oleh

Pejabat Struktural UPGRIS Menjalani Vaksinasi, Penerima Vaksinasi Tergantung Usia

Semarang – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mewacanakan pembelajaran tatap muka di sekolah maupun kampus pada tahun ajaran baru Juli 2021 mendatang. Dengan adanya wacana tersebut, pimpinan dan dosen Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) menjalani vaksinasi tahap pertama di Rumah Sakit Hermina Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (2-3-2021).

Universitas PGRI Semarang menjalani vaksinasi kali ini dibuka pada kloter pertama yang memiliki mobilitas tinggi seperti pimpinan di tingkat rektorat, dekanat, dosen, dan kehumasan kampus.

Rektor UPGRIS, Dr Muhdi SH MHum mengatakan, kloter awal ini sebanyak 50 orang terdaftar untuk mendapatkan vaksin Sinovac. Jumlah itu disebut masih sekitar 10 persen dari total dosen dan karyawan di UPGRIS. Ia juga mengungkapkan terimakasih dan apresiasi kepada pemerintah yang memberi prioritas vaksin kepada tenaga pendidik, seperti dosen dan karyawan UPGRIS.

”Kami mulai mendapat kesempatan program vaksinasi untuk dosen UPGRIS. Dalam kolter tahap pertama ini 50 orang dan sisanya masih banyak. Meskipun begitu, kami mendapatkan layanan secara bagus dari RS Hermina Banyumanik dengan protokol kesehatan ketat. Setiap jam hanya sepuluh orang yang divaksin, sehingga tidak menyebabkan kerumunan,” kata Muhdi.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jateng itu mengharapkan pada kloter kedua sebanyak 50 orang itu segera mendapatkan vaksin.

“Sehingga target pemerintah bisa terealisasi, mengadakan pembelajaran tatap muka dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi, ” imbuh Ketua PGRI Jateng.

Sebagai informasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo mengatakan total vaksinasi yang sudah dilakukan di Jawa Tengah untuk bukan tenaga medis pada 2 Maret 2021.

” Sampai saat ini untuk no nakes sejumlah 3002651 orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama, “kata kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo seusai rapat evaluasi kasus korona di Jawa Tengah, di kantor Gubernur Jawa Tengah lantai 2, Selasa (3/2).

Baca Juga  Kapolda Jambi Ajak Warga Muhammadiyah Vaksin

Selain itu, ia juga menambahkan dosis kedua di Jateng sejumlah 10036471 dan perubahan prioritas dari pelayanan publik
ke Lansia itu Jateng menargetkan sebanyak 3,2 juta orang sedangkan pelayanan publik ada 2,1 juta orang.

” Kalau dijumlah keseluruhan sejumlah 5,3 juta orang yang harus kita vaksin di tahap ini. Tetapi sekali lagi vaksin yang ada ini baru sebagian kecil sekitar baru 10 persen dari sasaran itu tadi, maka kalau semuanya ingin mendapatkan vaksin yang pertama maka tidak bisa, “imbuhnya.

Saat ditanya terkait vaksinasi diprioritaskan jke tenaga pengajar, Yulianto mengungkapkan tenaga pengajar akan di vaksin tetapi di prioritaskan dari faktor usia terkena penularan Covid-19.

” Jadi kalau pengajar usianya itu sudah 50 tahun ke atas kita dahulukan jadi pengajar yang masih muda yah nanti , dosen dan profesor umur 60 keatas itu didahulukan bukan karena profesornya tapi karena usianya, “paparnya dihadapan awak media.

“Untuk pengajar kita vaksin semua tapi karena faktor usia yang rentan kami prioritaskan dulu, “ujarnya.

Informasi yang didapatkan, Vaksin Sinovac yang dipakai Pemerintah Provinsi Jateng itu digunakan untuk orang yang berumur 18 tahun ke atas sedangkan dibawah usia 18 tahun karena belum ada uji klinis dan umur muda relatif tidak banyak yang terinfeksi serta angka kematiannya pun sangat kecil.

“Kita prioritaskan resiko yang besar, “imbuhnya.

Senada dengan Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Wakil Direktur Medis RS Hermina Banyumanik, dr Laila Hikmatul
mengatakan, vaksinasi yang diberikan ke UPGRIS merupakan pelayanan untuk tenaga pendidik dan Lansia. Ia juga mengungkapkan kuota itu yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang sesuai dengan usia penerima vaksin seperti usia diatas 60 tahun harus 28 hari setelah disuntik sedangkan dibawah 60 tahun melakukan vaksinasi tahap kedua setelah 14 hari.

Baca Juga  Teknik Mesin UBB Gelar Lomba Rancang Bangun Alat Bantu Rumah Tangga Tingkat Nasional

”Kuota sendiri ditetapkan dari Dinas Kesehatan Kota Semarang. Untuk vaksinasi tahap kedua bagi kolter 50 dosen UPGRIS ini tergantung usia. Jika di atas 60 tahun harus 28 hari setelah disuntik pertama. Adapun yang berusia di bawah 60 tahun, menjalani vaksinasi tahap kedua setelah 14 hari,” jelasnya. (RedG/Dicky Tifani Badi)

 

Komentar

Tinggalkan Komentar