Pemalang – Geliat membangun desa tidak hanya ditunjukkan oleh desa-desa di daerah pesisir pantai, melainkan semua desa yang ada di Kabupaten Pemalang mulai melihat potensi yang ada didesa untuk memberi terobosan, inovasi menuju kesejahteraan masyarakat, tidak terkecuali desa Jurangmangu, di Kecamatan Pulosari. Desa yang terletak di sisi utara kaki gunung Slamet ini mencoba untuk mengelola potensi alam yang ada di desanya.
Jurangmangu Adventure Village merupakan Destinasi wisata terpadu yang terletak di kaki gunung slamet tepatnya di wilayah Desa Jurangmangu Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Obyek Wisata alam di bawah pengelolaan Unit Pariwisata Bumdes Sinergi Guna Niaga yang mulai beroperasi pada tahun 2017, beberapa bulan setelah dibentuknya Bumdes.
Langkah awal Bumdes Sinergi  Guna Niaga adalah pengelolaan wisata dengan cara menata ulang Jalur Pendakian yang memang sejak zaman penjajahan sudah ada dengan ditandatanganinya kerjasama (MoU) dengan Perhutani jalur pendakian ini dikelola secara profesional.
Jalur pendakian via Jurangmangu merupakan jalur pendakian dengan track yang cukup terjal dan curam. Ada  Sembilan pos sebelum sampai  Puncak Slamet 3428 mdpl, ke Sembilan pos tersebut pos 1 pondok pinus 1216mdpl, pos 2 kedung warak 1347mdpl, pos 3 sampyang pasang 1608 mdpl, pos 4 sampyang gringging 2017mdpl, pos 5 sampyang gembirung 2127mdpl, pos 6 sampyang kematus 2328mdpl, pos 7 sampyang rangkah2513mdpl, pos 8 sampyang gorang2874mdpl,pos 9 pondok goa 2995 mdpl.
Pemerintah desa bersama-sama masyarakat, Bumdes dan penggiat alam bebas di Jurangmangu membuat gapura pintu masuk jalur pendakian via Jurangmangu. Selain itu juga ada basecamp pendaki, dimana dpara pendaki diwajibkan melapor dan mencatat identitas para pendaki.
Setelah adanya MoU, Bumdes yang dimotori para pemuda desa ini berusaha menyajikan jalur pendakian baru dengan trek yang dimodifikasi dengan memilih jalur yang lebih landai. Sehingga jalur pendakian gunung slamet via jurangmangu memiliki dua jalur pendakian yang terpisah.
Sementara jalur pendakian sudah beroprasi Jurangmangu Adventure mulai menggarap arena wisata bersepeda Jurangmangu Bike Park, sebuah arena yang dirancang untuk dijadikan pusat berkegiatan sepeda ini direncanakan memiliki 3 buah trek sepeda Downhill dalam berbagai kelas, juga direncanakan taman sepeda yang mampu mewadahi segala aktifitas sepeda yang ada. Saat ini jurangmangu bike park masih dalam tahap pembangunan jalur loading, yaitu jalur yang dipergunakan untuk membawa sepeda dan para goweser sampai dengan ketinggian tertentu.
Di tempat lain diwilayah jurangmangu adventure village ini juga sedang dibangun wisata keluarga Bukit Subuh, berlokasi bersebelahan dengan Jurangmangu Bike Park. Memilih lokasi bukit di tengah hutan pinus wisata keluarga ini direncanakan menjadi tempat rekreasi keluarga yang berkonsep alami dengan menggabungkan konsep wisata edukasi, camping ground dan glamour camp.
Sampai saat ini, wisata yang sudah berjalan adalah Jalur Pendakian Gunung slamet dan paket olahraga wisata North Slamet Gravity Adventure (NSGA) Jurangmangu yaitu sebuah paket wisata adventure menuruni gunung slamet dengan sepeda.
North Slamet Gravity Adventure
Pertama kali North Slamet Gravity Adventure merupakan sebuah aktivitas yang disupport 10 rider dari berbagai daerah pada 20 hingga 22 Januari 2018. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memberikan pelatihan porter dan pembukaan jalur sepeda dari atas gunung Slamet sekaligus sebagai sarana dokumentasi promosi pembangunan desa wisata Jurangmangu Adventure Village nantinya.
North Slamet Gravity Adventure telah mendapat dukungan penuh dari lintas komunitas sepeda di Kabupaten Pemalang.
Diharapkan dari event ini, para pesepeda gunung yang tertarik untuk hiking dan riding (mendaki gunung dan menuruninya menggunakan sepeda) via jalur pendakian Desa Jurangmangu, akan mendapat kenyamanan dan keamanan dengan tersedianya porter terlatih serta jalur sepeda yang aman, terbuka untuk umum, sekaligus dapat memberikan kontribusi ekonomi bagi warga Desa Jurangmangu dan memajukan sektor pariwisata Kabupaten Pemalang. (RedG/foto by Jurangmangu basecamp, andika reclothing)
Komentar