Klaten – PLN UP3 Klaten berhasil menggelar Multi Stakeholder Forum (MSF) 2022 pada Rabu, 30 November 2022. Kegiatan yang bertemakan Sinergi Untuk Pulih Lebih Cepat, Perkuat Kebangkitan Ekonomi ini mengundang dari beberapa golongan, antara lain forkopimda Klaten, pelanggan prioritas hingga media masa dengan jumlah 61 undangan.
Kegiatan dibuka langsung oleh Yudho Rahadianto, Manager PLN UP3 Klaten dengan penyampaian singkat mengenai pencapaian pelayanan PLN dan manfaat PLN Mobile bagi pelanggan di Kabupaten Klaten. Kegiatan ini diawali dengan penandatanganan collective action, komitmen Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) oleh PLN dan forkopimda. Selain itu, kegiatan juga diisi dengan penandatanganan perjanjian jual beli produk Renewable Energy Sertificate (REC) antara PLN dan PT Andalan Mandiri Busana. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan pembangunan ketenagalistrikan di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta serta program unggulan dan pemasaran PLN Klaten.
Selain kegiatan inti, PLN juga mempersilahkan forum untuk melakukan diskusi dan tanya jawab seputar PLN. Disamping itu, pada MSF 2022 ini juga menghadirkan mobil listrik yang bertujuan untuk mengenalkan kendaraan ramah lingkungan. Pada penjelasannya, PLN menampilkan testimoni langsung dari penggiat otomotif serta konten creator kondang yang tinggal di Klaten.
Selain menjadi ajang silaturahmi PLN dengan stakeholder, Yudho menjelaskan kegiatan MSF 2022 ini menjadi momentum penting setelah pandemi sejak 2020 lalu. “Setelah pandemi berakhir, pertumbuhan ekonomi sudah terlihat tumbuh. Pemakaian energi juga sudah naik. Kegiatan ini sekaligus menjadi forum bagi pelanggan untuk menyampaikan permasalhan mereka (pelanggan) terkait pemakaian energi listrik agar ke depan pelayanan PLN bisa terus ditingkatkan. Kedepannya, PLN akan lebih banyak berinteraksi dengan pelanggan lewat PLN mobile. Target kami, 640.000 pelanggan akan instal PLN mobile, aplikasinya ringan namun powerfulâ€, jelas Yudho.
Mengenai energi bersih, Yudho menjelaskan bahwa PLN memiliki produk baru dalam menjawab tantangan tersebut. “Tantangan kedepan, PLN fokus pada energi baru terbarukan (EBT) melalui REC. Satu unit REC merepresentasikan satu (1) megawatt dan sudah diakui internasional, sehingga menjadi solusi bagi pelaku usaha yang memerlukan penggunaan energi listrik dari sumber yang ramah lingkungan,” ungkapnya.
Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, Surti Hartini, mengapresiasi PLN yang selama ini berkontribusi menyediakan energi listrik di Klaten. Terkait kegiatan multistakeholder forum, Surti berharap sinergi PLN UP3 Klaten dengan berbagai stakeholder semakin solid. “PLN sangat mendukung pembangunan di Klaten, dengan memberikan perlindungan pelanggan. Ketersediaan listrik yang cukup dan melimpah, sangat mendukung pengembangan industri di Klaten. Untuk itu, penting dijalin komunikasi yang baik dengan pelanggan,’’ tegasnya.(RedG /*)