oleh

MTs Negeri 02 Brebes, Ujian Madrasah Online Cegah Penularan Covid-19

Brebes – Pemerintah menghimbau masyarakat, Instansi, dan Sekolah untuk Work From Home atau bekerja di rumah dalam upaya memutus mata rantai virus corona atau Covid -19. Hal tersebut, MTs Negeri 2 Brebes melaksanakan Ujian Madrasah (UM) Online yang dilaksanakan pada tanggal 20-25 April 2020.

Muhammad Firdaus, M.S.I, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum MTs Negeri 2 Brebes mengatakan Ujian Madrasah dilaksanakan di rumah masing-masing dan menggunakan aplikasi yang sudah disediakan oleh Tim UM Pusat.

“Ujian Madrasah berbasis Online dan anak mengerjakan di rumah dengan menggunakan aplikasi UMBK (red-Ujian Madrasah Berbasis Komputer) dari Kementerian Agama, “Kata Muhammad Firdaus, Senin (20/4).

Hal ini senada dengan surat pemberitahuan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang perihal masa darurat pencegahan penyebaran Covid-19 yang tertuang pada nomor B-686.1/DJ.I.Dt.I.I/PP.00./03/2020 di dalam poin 4b yang menjelaskan Ujian Madrasah dilaksanakan secara Daring atau jarak jauh.

UM Online diikuti sebanyak 503 Siswa IX MTs N 02 Brebes, lanjut ia, sistem UM Online tersebut dibagikan link dari pusat melalui Wali Kelas dan Siswa sudah dapat mengerjakan UM Online.
“Wali Kelas mendapatkan link dari server pusat yang ada di MTs. Sedangkan Wali Kelas membagikan kepada anak-anak serta login menggunakan username dan pasword yang telah dibagikan,”jelasnya.

Saat ditanya mengenai kendala di UM Online, Firdaus mengatakan masih adanya kendala dalam pelaksanaan UM Online tersebut.

“Tentu ada mas. Hasil review pagi ini antaralain siswa tidak memasukan password dan username dengan benar dan kekuatan jaringan pada masing-masing siswa berbeda, “ungkapnya.

Selain itu, saat ditanya Siswa yang tidak punya gawai apakah tetap bisa mengikuti ujian, pihaknya mengatakan siswanya sudah memiliki gawai semuanya.

Baca Juga  Dana Tambahan Untuk Selesaikan Renovasi Rumah Mbah Kalimah, Bumiayu Brebes

“Alhamdulilah Siswa MTs sudah ada gawai. Meskipun punya orangtua atau saudara, “imbuhnya.

Teknik mengatasi kendala UM Online.
Firdaus, lanjut ia menjelaskan dalam upaya mengatasi kendala UM Online yang melalui server MTs dan mengarahkan melalui Grup WhatsApp Kelas masing-masing.

“ Tim monitor disini bisa melihat, mana yg bisa login atau tidak. Kita arahkan lewat Grup Kelas masing-masing. Jadi WhatsApp Grup (WAG) Kelas dikendalikan oleh Wali Kelas, dan Wali Kelas ikut WAG panitia, saling memantau, ”katanya.

Ia menambahkan, 3 alur yang dapat mengendalikan permasalahan di UM Online tersebut.

“Alurnya ketika ada masalah. Siswa ke Walikelas lalu melaporkan ke Server (red-Panitia), “tambahnya.

Sementara itu Jurnalis g-news.id mengkonfrimasi Siswa MTs N 02 Brebes saat di rumahnya, Ananda Eka Yasmin mengatakan dalam hal penggarapan UM Online ini ada kekuranganya dan kelebihannya.

“UM Online itu dapat mempermudah kita untuk di rumah dan tidak harus ke sekolah apalagi sedang keadaanya ada virus corona sangat mendukung sekali untuk belajar di rumah dan tetap memjaga kesehatan. Sedangkan kerjakan di rumah dapat lebih santai, gampang, dan tidak tegang tapi sayang kekuranganya di rumah tidak ada sinyal jadi susah untuk login. Selain itu juga pihak sekolah tetap mempermudah untuk menghubungi Wali Kelas jika ada kendala, “kata Yasmin.

“Menurutku tidak semuanya siswa kelas IX memiliki handphone. Ya kasian saja yang tidak punya handphone jadi ya harus ke Sekolah mengerjakan di LAB tetapi di wajibkan untuk mejaga diri seperti pakai masker dan cuci tangan mau masuk lab dan sebelum Mata Pelajaran kedua selesai tidak diperbolehkan keluar LAB, “imbuhnya.

Selain itu, Eko Arisandi Orangtua Yasmin menanggapi adanya UM Online yang diadakan di MTs N 2 Brebes dapat mengawasi anak-anaknya sangat gampang dan tidak bermain melainkan difokuskan belajar di rumah.

Baca Juga  DPKP Kabupaten Brebes Gelar Gerakan Pangan Murah

“Cukup membantu dengan adanya pandemi dan anak-anaknya tetap di rumah atau stayhome. Sehingga pengawasan ke anak-anaknya sangat gampang, “kata Eko.

Eko mengatakan kendala dalam penggarapan UM anaknya adalah jaringan internet yang tidak stabil membuat anaknya berpindah tempat di rumah saudaranya.

“Kendala kuota tidak ada cuma hanya sinyal saja yang tidak stabil, dan saya memberi saran untuk berpindah tempat di rumah saudara agar dapat melancarkan dalam hal penggarapan UM Online tersebut, “imbuhnya. (RedG /DickyTifaniBadi)

Komentar

Tinggalkan Komentar