oleh

BEM Unnes Unjuk Rasa Menolak Penganugerahan Gelar Doktor HC Kepada Nur Halidat.

Semarang – Puluhan mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar aksi, menolak pemberian gelar kehormatan atau Honoris Causa (Doktor HC) kepada mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, di depan Gedung Rektorat Unnes pada Kamis (11/2/2021).

Sementara itu, di halaman gedung Rektorat Unnes sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Unnes Raya menyatakan, menolak prosesi pemberian gelar kehormatan kepada Nurdin Halid.

Berdasarkan informasi Presiden BEM KM Unnes, sekitar pukul 08.00 WIB sejumlah mahasiswa berdiri dengan membawa spanduk dengan berbagai tulisan. Salah satunya ada spanduk bertuliskan ‘Akademisi No Politisi Yes’.

Selain itu, mereka gelar aksi disebabkan ada praktik pemberian gelar kehormatan yang tidak pantas diberikan kepada Nurdin Halid. Mengingat Nurdin Halid adalah sosok yang memiliki track record yang kontroversi.

Presiden BEM KM Unnes, Wahyu Suryono Pratama mengatakan, sosok Nurdin Halid yang dinilai sangat politisi dan kepentingan politik terhadap pemberian gelar kehormatan (Doktor HC).

“Seharusnya gelar kehormatan doktor HC tersebut diberikan kepada sosok yang penuh prestasi dan kontribusi luar biasa bagi bangsa dan negara. Bukan kepada sosok yang kontroversial dan penuh kepentingan politik,” kata Wahyu melalui siaran pers yang diterima gnews. Id, Kamis (11/2/2021).

Dengan adanya tersebut, BEM KM Unnes dalam aksinya mengandeng BEM se- Unnes Raya di depan Gedung Rektorat dan pemberian kartu merah kepada pimpinan kampus.

“Pemberian kartu merah tersebut menggambarkan akumulasi permasalahan Unnes yang begitu kompleks dan mengesampingkan integritas nilai-nilai akademik, yang seharusnya dijunjung tinggi oleh perguruan tinggi, ” jelas Wahyu.

Wahyu melanjutkan, kami tetap mendesak untuk pembatalan prosesi penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Nurdin Halid.

“Hasilnya menyatakan sikap dan mendesak untuk pembatalan prosesi. Dalam aksi tersebut ditemui langsung oleh Wakil Dekan 3 seluruh fakultas,” tegasnya.

Baca Juga  Sakoma NU Jateng Juara Umum Pergamanas 2019

Pada kesempatan itu, Wahyu melalui pesan singkat sekitar pukul 12.35 WIB, memberikan informasi kepada wartawan gnews. Id, semua perwakilan Wakil Dekan 3 Fakultas tidak bisa memberikan statement terkait penganugerahan gelar doktor honoris causa kepada Nurdin Halid.

Semua Wakil Dekan 3 fakultas hadir, mereka tidak bisa memberikan statement apa- apa karena merasa bukan kapasitasnya mereka. Namun dari Wakil Dekan Faklutas Teknik, Wirawan Sambono S.T BEM KM Unnes untuk tidak demo. “Mas, semua orang punya masa lalu yang kelam dan siapa tahu dari hal ini dia bisa berubah,” kata Wahyu menirukan ucapan Wirawan.

Artinya, lanjut Wahyu, beliau sebagai representasi dari birokrasi kampus mengamini bahwa Nurdin Halid mempunyai citra yang buruk bahkan sebagai mantan narapidana korupsi. “Dengan begitu, maka tidak sepatutnya diberikan Gelar Kehormatan Dr.(HC), “kata Wahyu seperti dikutip pada pesan singkatnya kepada wartawan gnews. Id.

Selain itu, Wahyu menambahkan, masa aksi tidak bisa bertemu dengan jajaran rektor. “Tentu kami tidak diberi akses untuk mendekat ke Gedung Rektorat dan dipersulit. Dan seluruh tamu undangan pejabat negara seperti Menpora RI, Ketua MPR RI juga rawuh (red-datang), ” imbuhnya. Ketua MPR yaitu Bambang Soesatyo politisi Partai Golkar yang notabene sahabatnya Nurdin Halid di partai berlambang beringin itu.

Kendati tak bisa mendekati lokasi acara penganugerahan, BEM KM Unnes dan bersama BEM se-Unnes Raya melantangkan pernyataan sikap penolakannya. Berikut 3 sikap BEM Unnes:

1. Mendesak Rektor dan Senat Unnes untuk membatalkan penganugerahan gelar doctor honoris causa kepada Saudara Nurdin Halid pada 11 Februari 2021 dan menghentikan semua proses untuk menyelenggarakan prosesi atas
penganugerahan tersebut.

2. Mendesak Rektor dan Senat Unnes agar menghentikan segala bentuk upaya mengobral gelar doctor kehormatan kepada para pejabat/politisi dan sudah semestinya mengedepankan aspek keteladanan.

Baca Juga  Bandara Ahmad Yani Semarang Kembali Dibuka

3. Mendesak Rektor dan Senat Unnes menjunjung tinggi marwah akademik dan menjauhkan segala tindakan yang memiliki tendensi politik sehingga kampus patut menjadi center of excellent, terutama dalam hal penegakan etika, moral, dan kepribadian yang baik. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar