oleh

Mengubah Sistem Administrasi Bank Sampah Menjadi Digital

Semarang – Salah satu yang mendukung Semarang menjadi Kota Terbersih se Asia Tenggara adalah oerab serta Bank Sampah. Pemilahan sampah organik dan non organik ini dapat diubah menjadi nominal di Bank Sampah.

Kelurahan Bringin sangat konsen dalam mengatasi masalah lingkungan. Mulai kebersihan, penghijauan, hingga pengolahan sampah.

Salah satu program unggulannya adalah pengelolaan bank sampah. Bekerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bintari dan Indofood, kini bank sampah dengan nama Puspa Nyidra telah beranggotakan lebih dari 200 kepala keluarga.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) mengikuti proses kegiatan pilah dan penjemputan sampah berlangsung di lingkup Kelurahan Bringin agar mengetahui proses kegiatan bank sampah secara langsung.

Khoirul Huda salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) di kelurahan Bringin mengungkapkan dalam proses kegiatan jemput sampah bersama petugas “Proses penjemputan sampah di lingkup kelurahan Bringin sudah bagus dan warga masyarakat sangat antusias ketika proses penjemputan, namun saya melihat ketika proses penimbangan telah selesai, banyak memakan waktu yang lama ketika proses penjumlahan nominal uang karena masih dilakukan secara manual untuk proses perhitungannya.”

Untuk mengubah sistem tersebut, banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan melakukan Digitalisasi Bank Sampah agar proses transaksi menjadi digital.

Guna mendukung program ini mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) melakukan kegiatan sosialisasi E-Bank Sampah kepada pengelola internal bank sampah kelurahan Bringin, rabu (19/2) di kantor bank sampah Kelurahan Bringin.

Proses sosialisasi dibuka oleh Lurah Bringin yang diwakili oleh sekretaris kelurahan. Dalam proses sosialisasi E-Bank Sampah berlangsung pengelola internal Bank Sampah sangat antusias mendengarkan penjelasaan dari salah satu mahasiswa KKN UPGRIS selaku pembauat aplikasi tersebut.

Baca Juga  Temu Srawung Keluarga Marhaen Pemalang Bersama Erros Djarot

Hartono, Sekretaris Kelurahan Bringin mengapresiasi ide dan gagasan mahasiswa KKN UPGRIS tersebut.

“Aplikasi E-Bank Sampah yang telah dijelaskan tadi saya kira sangat bermanfaat, serta saya mengucapkan terima kasih, karena dengan adanya aplikasi ini mungkin bisa membuat bank sampah ini agar menjadi lebih maju dan modern.” ungkapnya.

adanya E-Bank Sampah ini diharapkan bisa mengubah sistem manual menjadi digital di bank sampah kelurahan Bringin.

Dosen pembimbing lapangan KKN UPGRIS 2020, Muzanatun M.Pd berpesan “Setelah kegiatan sosialsiasi ini, kemudian akan ada kegiatan pelatihan internal pengelola bank sampah lagi agar memahami sistem E-Bank Sampah ini secara menyeluruh, kemudian bisa disosialisasikan secara mandiri oleh pengelola ke Penangung Jawab RW dilingkup kelurahan Bringin mengenai sistem Bank Sampah secara mandiri”.

Kegiatan di tutup dengan foto bersama dengan pengelola Bank Smpah Kelurahan Bringin. (RedG/Khoirul H).

Komentar

Tinggalkan Komentar