oleh

“Menciptakan Ruang Digital yang Aman dari Kekerasan Seksual Online”

Pemalang – Pandemi yang telah memaksa banyak orang hidup dalam dunia maya demi mencegah penularan virus telah menghadapkan perempuan pada bentuk kekerasan yang baru yaitu kekerasan gender berbasis online. Kekerasan ini merupakan serangan terhadap tubuh, seksualitas, dan identitas gender seseorang yang difasilitasi teknologi digital.

Data terakhir menunjukkan kekerasan gender berbasis online diestimasi akan meningkat lebih dari 40% tahun ini. Ada 281 kasus tercatat sepanjang 2019 sementara sudah ada 659 kasus dalam rentang waktu 10 bulan terakhir saja.

Penelitian terakhir juga menyebutkan bahwa sebagian besar korban berasal dari generasi muda. Hal tersebut bisa terjadi karena sebagian besar yang menggunakan internet adalah anak muda baik untuk bekerja maupun belajar.

Dari aspek gender, mereka yang rentan menjadi korban adalah perempuan, yaitu 71%.

Sayangnya hingga detik ini Indonesia belum memiliki regulasi yang jelas tentang kekerasan berbasis gender online. Hal ini di ungkapkan oleh Lidwina Inge Nurtjahyo dalam https://law.ui.ac.id/v3/kekerasan-seksual-di-internet-meningkat-selama-pandemi-dan-sasar-anak-muda-kenali-bentuknya-dan-apa-yang-bisa-dilakukan-oleh-lidwina-inge-nurtjahyo/

Kekerasan berbasis gender online berdasar pada relasi kuasa yang timpang. Tujuan pelaku biasanya untuk memperoleh keuntungan baik seksual maupun finansial atau keduanya dengan menimbulkan perasaan tidak nyaman dan kerugian pada diri korban. Karakter khas dari bentuk kekerasan ini adalah keterlibatan teknologi digital.

Setidaknya ada tiga bentuk kekerasan berbasis gender online di Indonesia yang marak ditemukan Kekerasan seksual yang difasilitasi teknologi, Penyebaran konten seksual Balas dendam dengan pornografi.

Gerakan nasional literasi digital bekerjasama dengan Siber Kreasi mengajak membahas hal tersebut dakam webinar bertajuk “Menciptakan Ruang Digital yang Aman dari Kekerasan Seksual Online”

Yang akan diselenggarakan melalui zoom meeting pada Rabu (1/9), pukul 09.00 wib.

Masyarakat umum dapat mengikuti dengan mendaftar terlebih dahulu melalui link https://s.id/litdigpemalang0109 secara gratis.

Baca Juga  Persaudaraan Muslimah Latih UMKM Go Digital, Go Global

Narasumber yang akan tampil Annisa Choiriya Muftada. Social Media Communication PT Cipta Manusia Indonesia; Sani Widowati, Princeton Bridge Year On-site Director Indonesia; Retna Susanti, S.H., M. H. Praktisi Hukum dan Mu’ammar, M.Ag., M.Pd. Kaprodi PGMI STIT Pemalang.

Kegiatan ini akan dimoderatori oleh Mafin Rizqi (Content Creator) dan KOL Cinthia Karani (Miss Earth Indonesia 2019) (RedG)

  • Penulis : Indra
  • Editor : Sarwo Edy

Komentar

Tinggalkan Komentar