oleh

“Memaknai Esensi Idulfitri”, Lebih Dari Seribu Jama’ah Sholat Idulfitri 1445 H di Stadion Mochtar

Pemalang – Lebih dari seribu umat Islam menunaikan ibadah sholat idul fitri 1445 H di Stadion Mochtar Sirandu, Pemalang, Rabu (10/4/2024) dengan imam sholat Ustadz Abu Hasyim, S. Ag.

Selaku khotib Dr. H. Ibnu Sholeh, MA.,MPI., seorang Da’i Majelis Ulama Indonesia-MUI Pusat mengangkat tema “Memaknai Esensi Idulfitri”.

Dalam khotbahnya Ibnu Sholeh mengemukakan hari raya Idulfitri, merupakan puncak dari pelaksanaan ibadah puasa. Idulfitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa itu sendiri yaitu manusia yang bertakwa. Kata Id berdasar dari akar kata ‘aada – yauudu yang artinya kembali. Sedangkan fitri bisa berarti buka puasa untuk makan dan bisa berarti suci. Adapun fitri yang berarti buka puasa berdasarkan akar kata ifthar
(sighat mashdar dari afthara-yufthiru).

“Adapun hikmah Idulfitri yang bisa kita dapatkan, dan kita harapkan adalah, hendaklah setiap muslim pasca Ramadhan, bisa kembali kepada fitrahnya.” harapnya.

Lebih lanjut, khotib mengemukakan diantara tanda-tanda kembalinya seorang muslim pada fitrahnya adalah:
1. Ia akan tetap istiqamah memegang agama tauhid yaitu Islam, ia tetap akan berkeyakinan bahwa Allah itu Maha Esa dan hanya kepada-Nya kita memohon.
2. Ia akan selalu berbuat dan berkata yang benar, walau kaana murron meskipun perkataan itu pahit dalam kehidupannya.
3. Ia akan tetap menjadi abid, yaitu hamba Allah yang selalu taat dan patuh kepada perintah-Nya sekalipun pasca Ramadhan.

“Dalam kesempatan berlebaran ini, mari kita satukan niat, tulus dan ikhlas untuk, menghilangkan rasa benci, dengki, iri hati, dendam, sombong dan selalu membanggakan diri. Kita ganti semua itu, dengan kasih sayang dan persaudaraan. Dengan hati terbuka, wajah berseri, ulurkan tangan untuk bermaaf-maafan. Buka lembaran baru, dan tutup lembaran lama yang banyak kotoran dan noda.” jelasnya. (RedG/*)

Komentar

Tinggalkan Komentar