oleh

Manajemen Pentahelix Menuju Pariwisata Pemalang Berdaya

Oleh : Imam Sudrajat Arso Soekotjo (Penggiat dan pelaku Pariwisata di Kabupaten Pemalang).

 

Pemalang – Penghujung tahun 2020, mendapat tiga undangan berkaitan dengan kepariwisataan di Kabupaten Pemalang. Pada 15 Desember 2020, Dinas Pariwisata, Pemuda dan olahraga (Disparpora) Kabupaten Pemalang dalam Forum Komunikasi antar pelaku Industri Pariwisata dan Budaya. Di 21 Desember 2020 ada Pelatihan Penguatan Kelembagaan dan Homestay. Serta undangan dari Ketua Forum Klaster Pariwisata DPP 2 Jateng pada 22 Desember 2020 dalam Temu Pelaku Wisata Kabupaten Pemalang.

Ketiga kegiatan tersebut saling terkait satu sama lainnya. Akan tetapi ada satu hal yang menarik adalah bahasan mengenai pengembangan pariwisata berkelanjutan melalui konsep Pentahelix .

Pada saat Forum Komunikasi antar pelaku Industri Pariwisata dan Budaya yang digelar di salah satu hotel di Pemalang. Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pemalang Ismun Hadiyono mengemukakan, “Maju mundurnya Pariwisata Kabupaten Pemalang ya tergantung dari wong Pemalang sendiri. Ini menjadi PR kita bersama“.

Berbeda dengan Ismun, Plt Kepala Disparpora kabupaten Pemalang Soeharto, lebih memilih menunggu instruksi dari bupati terpilih.

“Tunggu dulu, setelah pelantikan Bupati yang baru. Bagaimana Visi Misi Bupati, kami dari OPD (Organisasi Pemerintah Daerah) pasti akan mendukung sepenuhnya,“ katanya.

Dari kedua pernyataan tersebut dapat dimaknai bahwa industri pariwisata merupakan multi sektor karena itu akan maju dan berkembang tidak bisa dibebankan tanggung jawab kepada satu lembaga atau satu OPD Saja. Artinya, siapa saja yang berkepentingan dan terkait dengan industri pariwisata mulai dari OPD, Lembaga kepariwisataan, komunitas, stakeholder serta semua masyarakat yang terkait, wajib berkontribusi secara maksimal, berpelayanan sesuai tanggung jawab dan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Termasuk kemitraan dan kerjasama baik dengan semua pihak yang terkait dan berkenan bersinergi serta berkolaborasi.

Menunggu setelah pelantikan Bupati dan wakil Bupati terpilih. Berharap ada keberanian, ada terobosan perihal Visi Misi Pariwisata kabupaten Pemalang yang lebih berkompetensi  bisa di garap dan diwujudkan secara nyata dengan harapan ada manfaat ekonomi yang didapat dari kegiatan kepariwisataan,  meskipun mungkin ada yang berbeda dengan RPJMD yang sudah ditetapkan.

 

Manajemen Pentahelix   

Di era Globalisasi dengan kemajuan Iptek dan Perkembangan jaman yang berubah maju sangat cepat. Semua pelaku industri pariwisata sudah sewajarnya berusaha untuk menyesuaikan diri, melaksanakan pengembangan dan pembaharuan. Dan belum selesai penyesuaian dengan Era Disrupsi dan era Revolusi Industri 0.4 sejak awal tahun 2020  masyarakat Indonesia tertimpa dengan musibah Pandemi Covid-19.  Cukup banyak perusahaan tutup atau melakukan PHK.  Pelaku wisata juga merasakan pahit getirnya masa Pandemi ini yang belum tahu kapan berakhirnya.

Sangat berterima kasih sekaligus mendukung, ada sebagian masyarakat Pemalang yang peduli dengan Pariwisata, berhimpun dalam satu team Kolaborassi Pentahelix. Sebagaimana kita tahu Industri Pariwisata bila dikelola dengan manajemen yang baik tetntunya akan menghasilkan multiplier effect dibidang ekonomi. Banyak pihak termasuk masyarakat di tempat wisata bisa berkegiatan usaha untuk menambah penghasilan ekonomi.

Baca Juga  Islah Jalan Terbaik Menyatukan Organisasi Kepemudaan di Pemalang

Konsep Pentahelix merupakan salah satu tawaran dari Kementerian Pariwisata terkait dengan pengembangan Pariwisata di Indonesia. Oleh karena itu di berbagai kota dan kabupaten di seluruh Indonesia sudah banyak yang menerapkan konsep Pentahelix.  Termasuk mengundang para akedemisi untuk meneliti dan memberikan solusi secara professional. Dan mengajak banyak pihak untuk saling bekerja sama.          

Di dalam unsur pengembangan Pariwisata ada satu kata lagi yaitu “ konomi Kreatif“.   Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di jadikan satu departemen dan dipegang oleh satu Menteri.

Pentahelix (penta : 5 dan helix : jalinan) merupakan konsep pembangunan pembangunan dimana unsur akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah dan media bekerja sama untuk mencapai peningkatan dan percepatan pembangunan di bidang Pariwisata.

Menghadirkan ke lima unsur/elemen untuk bersatu membangun kebersamaan dalam memajukan dan mengembangkan ke Pariwisataan serta Industri pariwisata tidak semudah dalam pelaksanaan di lapangan.

Unsur Academicy/akademisi . Lembaga pendidikan perguruan tinggi memiliki kekuatan pengetahuan, menghadirkan ilmu bagaimana suatu usaha bisa dilaksanakan (memberi solusi) lebih cepat, lebih murah, lebih bermanfaat, lebih menguntungkan. Ada pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDM pariwisata, ada pelaksanaan kajian ilmiah, ada pelaksanaan sosialisasi dan pendampingan kelompok masyarakat.

Unsur Business/pebisnis atau pengusaha. Kepedulian untuk ikut membangun tetap harus diperhatikan keadilan sosial pada masyarakat. Mereka memiliki sumber modal usaha, membuka lapangan pekerjaan, perekrutan SDM lokal sebagai pelaku industry wisata

Unsur Community/Komunitas. Disebut kekuatan sosial yang ada di masyarakat, seperti Pokdarwis, UMKM di pedesaan. Komunitas kelembagaan antara lain ada Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) adalah Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia, AKPI (Asosiasi perusahaan perjalanan Indonesia), APW (agen perjalanan wisata), BP2D (Badan Promosi Pariwisata Daerah), Pokdarwis (kelompok sadar wisata), PHRI (Persatuan Hotel Republik Indonesia).  Komunitas kelembagaan lokal berperan sebagai pelaku usaha yang bergerak langsung / tidak langsung. Memonitor dampak wisata terhadap budaya dan sosial masyarakat.

Government/Pemerintah mempunyai kekuasaan politik untuk review merumuskan sebuah kebijakan melalui Keputusan. unsur Pemerintah dari semua tingkatan dengan regulasinya sebagai payung hukum kepariwisataan. Koordinasi penyediaan Sarana Prasarana .

Unsur Media/publikasi media, Instrumen promosi, distribusi informasi dan perbaikan citra wisata.

 

Ekonomi Kreatif konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi, menjadikan ide dan kreativitas sebagai faktor utama dalam menjalankan produtivitas kerja. Kreativitas dengan ide ide baru sekaligus pengetahuan SDM diharapkan memunculkan inovasi inovasi baru khususnya memenuhi permintaan pasar sehingga menunjang dalam pengembangan industry pariwisata. Contoh antara lain di bidang kuliner, advertising, barang seni, kerajinan, permainan.

Manajemen

Mengingatkan kembali, bahwa semua unsur, lembaga, komunitas, OPD dan  Semua yang terkait baik langsung maupun tidak langusng di dalam industry pariwisata pasti tidak bekerja sendirian. Dengan kata lain ada organisasi, baik organisasi resmi/ada struktur kepengurusan maupun tidak resmi, yang melibatkan orang lain dalam satu team atau kepentingan.

Baca Juga  Upaya Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship Melalui Kegiatan Market Day Bagi Anak Usia Dini

Sebuah kerja sama, terlebih bertujuan bisnis tidak akan pernah bisa berjalan tanpa adanya organisasi.

Disinilah pentingnya Manajemen. Manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segalas sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok, guna tercapainya suatu target atau tujuan. Yang diatur adalah semua unsur manejemen (manusia/SDM, uang, cara, peralatan/mesin, dst). Singkatnya di dalam manajemen ada Planning/ perencanaan, Organizing/organisasi, Actuating/koordinasi dan Controlling / kontrol agar SDM yang ada bisa bekerja maksimal untuk tercapainya tujuan secara efektif dan effisien.

Simpulan yang didapat dimana Industri Pariwisata yang melibatkan banyak unsur,  komunitas, OPD (organisasi perangkat daerah ) yang terkait, lembaga, kumpulan atau group. Hal ini sangat diperlukan kemampuan manejemen dan manajerial bagi ketua atau pimpinannya untuk mengelola usaha bisnisnya, usaha kerja sama/kemitraan dengan lebih baik / professional.

Anggota team Kolaborasi Pentahelix Kabupaten Pemalang tentunya sudah paham akan makna pentingnya manajemen. Tinggal masing masing anggota bersinergi ke dalam diantara anggota kepengurusan dibawah leadership ketuanya.

Bagaimana mengajak kerja sama, kemitraan dari semua unsur Pentahelix. Demikian juga dengan semua unsur terkait di suatu tempat tertentu dan komunitas saat itu yang terlibat Pariwisata. Termasuk dengan beberapa OPD .

Bilamana semua yang terlibat di dalam Industri Pariwisata memahami ilmu manajemen dan bisa menerapkan manajemen di dalam organisasinya maupun dengan pihak lain atau kemitraan yang akan dijalin. Tentunya akan mendapatkan hasil cukup baik dan maksimal dari target dan tujuan yang dikehendaki

Beberapa harapan (target dan tujuan) dari penerapan pelaksanaan di lapangan dengan konsep Manajemen Pentahelix, diantaranya secara umum tercapainya peningkatan & percepatan pembangunan di bidang pariwisata; Mampu mendongkrak perekonomian rakyat dengan naiknya Product Domestic Regional dan Pendapatan Asli Daerah; Mencegah terjadinya sesuatu yang merugikan, diperlukan keterlibatan masyarakat lokal di tempat dan sekitar desa wisata atau lokasi wisata. Agar kelestarian lingkungan terjaga. Menghidupkan budaya dan kearifan lokal. Nilai nilai agama terjamin dengan baik. Sekaligus terciptanya keadilan social; Dengan menerapkan Ilmu manajemen yang baik, tentunya akan dilaksanakan secara  sistematis, terencana, terpadu dan berkelanjutan.

Pemberdayaan masyarakat menghasilkan masyarakat semakin sadar wisata, pelatihan pelatihan tehnis maupun non teknis/ide ekonomi kreatif menghasilkan keuntungan bisnis dan manfaat lainnya, produk produknya memiliki daya saing baik dipasaran. Lembaganya mempunyai daya tahan juga semakin baik.

Semoga semua pihak bisa bersinergi dengan semangat memiliki Etos kerja untuk terciptanya Sinergitas dan kolaborasi (wujud nyata kegiatan).  Industri Pariwisata di Pemalang semakin kondusif, semakin banyak masyarakat yang terlibat baik di desa wisata maupun perkotaan.

Pariwisata semakin maju dan berkembang mempercepat efek domino positip dalam menaikan penghasilan ekonomi, rakyat semakin sejahtera.

Semoga team kolaborasi Pentahelix Kabupaten Pemalang yang terbentuk bisa segera memberikan saran dan masukan kepada bapak Bupati yang baru perihal visi misi Pariwisata.  (*)

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Komentar