Jepara – Tim kuliah kerja nyata (KKN) Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara menyelenggarakan workshop sosialisasi human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) bersama pemerintah kecamatan Tahunan, Jum’a, (7/2), mulai pukul 09.00- 11.15 WIB.
Workshop ini bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pencegahan dan penanganan HIV/AIDS. Informasi dari pihak puskesmas kecamatan tahunan, jumlah pengindap HIV/AIDS daerah kabupaten Jepara merupakan peringkat pertama se Jawa Tengah.
Didi Prabowo, sebagai koordinator kecamatan Tahunan KKN UPGRIS 2020 menyebutkan bahwa kegiatan ini memiliki tujuan menyadarkan masyarakat mengenai bahaya hiv/aids, karena di kecamatan tahunan sendiri sudah ada yang terjangkit penyakit hiv/aids sebanyak 5 orang yang terkena hiv dan 3 orang yang terkena aids.
‘’Saya mendengar kabar dari puskesmas kecamatan tahunan bahwa sudah ada warga yang terjangkit HIV sebanyak 5 dan AIDS sebanyak 3 orang, informasi ini kami dapat dari pihak puskesmas,’’ terangnya Didi Prabowo.
Kegiatan workshop sosialisasi HIV/AIDS ini meliputi warga yang ada di kecamatan tahunan yang di ikuti oleh 5 desa, serta bekerjasama dengan berbagai elemen meliputi Puskesmas Tahunan, yayasan darma bakti lestari.
Agus Budiyarso, selaku pembicara dalam workshop menjelaskan mengenai penyakit Hiv/aids dimana virus tersebut menyerang kekebalan tubuh manusia yang dapat memicu berbagai macam penyakit lainya seperti TBC, meningitis, diare, dll.
‘’kegiatan ini sangat berguna sekali yang meskipun ini merupakan program yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang, tapi kegiatan ini berdampak dan membantu program puskesmas dan juga dinas kesehatan kabupaten jepara mengenai program sosialisasi HIV/AIDS ini, semoga apa yang telah di sampaikan kepada masyarakat di kegiatan ini dapat terus berkelanjutan yang artinya setiap warga yang telah mendapatkan ilmu di acara ini dapat menyampaikan kepada masyarakat lainya,’’ terangnya Agus Budiyarso.
Pemateri dari Yayasan Dharma Bakti Lestari yaitu Sholekah, mengatakan, ‘’mengharapkan agar warga yang datang dapat menjadi inisiator di lingkunganya sendiri sehingga membantu memperluas lingkup pemahaman informasi terhadap HIV/AIDS,’’ . (RedG/tim KKN UPGRIS Tahunan)
Komentar