oleh

Made Tangkas: Pentingnya Teknologi untuk Pengembangan Sektor Koperasi dan UKM

Jakarta – Institut Otomotif Indonesia (IOI) bersama Group Insan Bisnis Industri dan Manufaktur Indonesia (IBIMA), serta sejumlah pengusaha dari UKM Ganesha, Koperasi GMB, Koperasi KITA, Pikko/Kiko, dan APEK menemui Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki di Kementerian Koperasi dan UKM, Rabu (10/3/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Presiden IOI, I Made Dana Tangkas mengatakan, pihaknya bersama MenkopUKM membahas sejumlah program untuk mendorong peningkatan sektor Koperasi dan usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berdayasaing di kanca dunia.

Diantaranya adalah terkait upaya meningkatkan supply chain kegiatan usaha pengolahan, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor untuk kategori manufaktur dari Agro, Otomotif, Maritim, Energi dan lain sebagainya.

“Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang bergerak di bidang usaha pengolahan berbagai produk dan jasa dapat berjalan dengan baik,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima g-news.id, di Jakarta, Kamis (11/3/2021).

Untuk mencapai hal tersebut, Made Tangkas yang juga sebagai pembina Koperasi GMB, Koperasi KITA, Pikko/Kiko, dan APEK ini mengatakan, bahwa sangat penting mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan professional dalam penguasaan teknologi dan inovasi untuk membangun ekosistem UKM dan Koperasi yang terpadu serta adanya pola demand dan supply yang kuat.

“Sangat penting kegiatan usaha atau industri apapun perlu mempunyai kemampuan SDM unggul dan profesional yang memiliki kemampuan teknologi tepat guna maupun teknologi maju. Sehingga kita dapat meningkatkan TKDN dan substitusi produk/jasa impor,” tutur Calon Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) 2021-2025 Nomor Urut 2 ini.

Senada dengan Made Tangkas, Menkop dan UKM, Teten Masduki mengatakan, perlu langkah nyata dan cepat untuk menyikapi percepatan pemulihan krisis ekonomi serta memilih langkah-langkah yang tepat dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang.

Baca Juga  Gelar Halal Bihalal, RMI PWNU Jateng Bahas Agenda untuk Perkuat Pesantren dan Madin

Ia pun mengaku, bahwa pihaknya bersama IOI, IBIMA, Pikko, APEK, Koperasi GMB, UMKM Ganesha dan Koperasi Industri Tanah Air akan membangun beberapa kegiatan manufaktur pada sektor usaha/industri pangan, makanan dan minuman, agro (pertanian, peternakan dan perkebunan), maritim (perikanan & aquaculture), industri otomotif dan komponennya serta industri alat – alat permesinan untuk pabrik, pertanian, peternakan dan perkebunan.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat membantu kegiatan usaha yg terpadu  melalui UKM & Koperasi sektor industri dan komponen otomotif di Indonesia agar dapat berdikari, dan sejahtera sehingga dapat membantu pelaku industri dan UMKM untuk dapat bangkit dari pandemi covid-19,” tandasnya.

Sementara itu, Made Tangkas menambahkan, bahwa kegiatan ini akan diwujudkan untuk bekerjasama di beberapa daerah di Indonesia. Sehingga kegiatan ini diharapkan menjadi karya nyata hubungan dan kolaborasi multiple helix, antar Akademisi, Bisnis/Industri, Pemerintah, Komunitas/Asosiasi, Institusi Finansial dan Media di Indonesia.

“Beberapa hasil riset dan inovasi dengan Perguruan Tinggi dan juga melibatkan start up dan kewirausahaan, sehingga ini dapat menjadi basis yang kuat untuk membangun produk/jasa hasil karya anak bangsa. Yang pada akhirnya hal ini dilakukan bersama prinsipal atau buyer/Assembler sebagai offtaker, pembeli produk yang disalurkan ke konsumen,” tutup Made Tangkas yang juga CEO IBIMA ini. (RedG/ong)

Komentar

Tinggalkan Komentar