oleh

Luluk Nur Hamidah Hadiri Harlah NU ke 94 di Karanganyar

Karanganyar-Luluk Nur Hamidah Anggota Komisi IV DPRRI dari FPKB, menghadiri peringatan hari lahir (Harlah) ke-94 NU dan penyerahan wakaf Pondok Pesantren NU yang diselenggarakan PCNU Karanganyar, Jawa Tengah di Masjid An-Nur Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar, Selasa (18/2) malam.

Hadir pada acara tersebut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdltul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, pada sambutannya dia menyampaikan petuah-petuah kepada warga Nahdliyin, bahwa akhlak yang mulia menjadi kunci Rasulullah SAW dalam menyebarkan dakwah Islam dan membangun sebuah peradaban baru.

“Untuk itulah, akhlak menjadi salah satu kunci penting kesuksesan di dalam membangun sebuah peradaban. Kalau ingin sukses membangun peradaban, maka benahi dulu akhlaknya,” tegasnya.

Kiai Said menegaskan martabat suatu bangsa ditentukan oleh akhlak dan jati dirinya. Dengan kata lain, jika orang Indonesia sudah kehilangan akhlak dan jati dirinya, maka hancur pulalah Indonesia sebagai suatu bangsa.

“Martabat bangsa tergantung akhlaknya. Kalau akhlaknya bagus, maka martabat bangsa juga bagus. Sebaliknya kalau akhlaknya hancur, maka hancur pula martabat bangsa ini,” tegas Kiai Said.

Ditambahkannya, peran ulama sangat penting dalam membangun sinergitas akhlak dan martabat bangsa ini. Peran ulama sebagai pewaris para nabi, sangat tepat dijadikan acuan untuk menjadikan publik figur.

“Kita dapat mencontoh bagaimana keteladanan para ulama, akhlak, hingga keramah tamahannya,” bebernya.

Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan peluncuran Koin Muktamar NU dan serah terima Pesantren NU yang berlokasi di Mojogedang, Karanganyar.

Program Koin Muktamar NU tersebut, kata Kiai Said, merupakan wujud dari kemandirian yang dibangun oleh NU.

“Mari kita mandiri. Harus Percaya diri! Muktamar di Lampung, yang mengadakan dari warga. Pesantren juga harus jadi, tanpa proposal,” kata Kiai Said disambut tawa dari para pengunjung.

Baca Juga  Sinergitas TNI-Polri Beri Rasa Aman Masyarakat

Sebagaimana diketahui, salah satu hasil rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU pada November 2019 memutuskan bahwa pembiayaan Muktamar ke-34 NU ialah melalui program ‘Koin Muktamar NU’.

Muktamar ke-34 NU tersebut dilaksanakan pada 22 sampai 27 Oktober 2020 di Lampung.

Turut hadir pula dalam acara tersebut Ketua Pengurus Pusat (PP) Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU KH Abdul Ghoffar Rozin, Ketua PP Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Ketua PWNU Jateng HM Muzammil, Bupati Karanganyar H Juliyatmono, para pengurus NU se Soloraya, serta sejumlah tokoh lainnya.

Terpisah Luluk Nur Hamidah mengatakan bahwa kuatnya sebuah lembaga harus ada sinergitas dari semua pemangku kepentingan, apalagi lembaga sebesar NU untuk kepentingan bangsa ke depan.(red)

Komentar

Tinggalkan Komentar