oleh

Longsor di Semarang Tersebar di 21 Titik, 2 Orang Dikabarkan Meninggal

Semarang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mencatat, sebanyak 21 titik di sejumlah wilayah di Semarang, Jawa Tengah mengalami kejadian tanah longsor. Hal ini akibat dari hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Semarang pada Jumat (5/2/2021) malam.

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat tanah longsor tersebut hingga saat ini tercatat sebanyak dua orang.

“Korban longsor yang meninggal dunia ada dua orang, yaitu Maemunah (63) dan Dermadito (18). Korban tersebut terjadi di Jalan Jomblangsari RT 3/RW 1 Kecamatan Candisari,” ungkap Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarso saat dihubungi g-news.id, Sabtu (6/2/2021) malam.

Adapun rincian 21 titik lokasi longsor tersebut menurut data BPBD Semarang, yaitu wilayah Tambak Aji RW 1/RT 1, Jalan Sriwidodo Utara RT 7/RW 1 Purwoyoso Ngaliyan, Kampung Parengan RT 3/RW 3 Gunungpati, Jalan Bukit Beringin Utara 8 Blok  D RT 2/RW 15 Wonosari, Jalan Wonosari  VIII Gang 8  lebih tepatnya di sekolahan gunung brintik.

Selain itu, Tanah longsor juga terjadi di Taman Borobudur Timur  RT 9/RW 10 Kelurahan Kembangan, Gunung Baru RT 5/RW 7 Tegalsari, Jalan Cinde Raya Barat  nomor 29, Jalan Kintelan RT 7/RW 4 dan RT 2/RW 3,  Purwoyoso RT 7/RW 1, Gondoriyo RT 4/RW 6 Ngaliyan, Tegalsari RT 12/RW 11 Candisari, Jalan Candi Pawon Tengah V RT 10/RW 1 Kalipancur.

Kemudia juga terjadi di Jalan Dewi Sartika Barat 7C RT 5/RW 2 Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati, Taman Kudasmoro RT 5/RW 7 Bongsari Semarang Barat, Gombel Lama, Taman Beringin, Jomblangsari RT 3/RW 1, Jalan Lempongsari 1 nomor 408 RT 4/RW 2, Jalan Wologito, dan di Jalan Tegalsari RT 5/RW 3 lebih tepatnya di samping Wonderia.

Dalam penanganan bencana tanah longsor, Winarso mengungkapkan, pihaknya dibantu TNI/Polri bersama Organisasi Perangkat Daerah dan komunitas peduli bencana.

Baca Juga  Sambangi Penyintas Covid-19 di Rumah Isolasi, Ganjar Berikan Semangat

“Personil yang terlibat bencana, yaitu TNI/Polri, PMI, Orari, Denpom, Tagana, KSB dan komunitas peduli bencana, “tutup Winarso. (RedG/Dicky Tifani Badi)

Komentar

Tinggalkan Komentar