oleh

Lestarikan Budaya Lokal Penggarit, Imam Wibowo Gelar Tradisi Serabi Likuran

Pemalang- Hari ke-20 puasa sampai akhir ramadhan atau 10 hari terakhir bulan Ramadhan dalam istilah Jawa disebut “Likuran”, pada hari – hari tertentu terutama pada tanggal ganjil menjadi momentum yang ditunggu – tunggu umat muslim, hal tersebut dipercaya terdapat malam mulia yakni malam Lailatulqadar. Guna menyambut dan mewujudkan rasya syukur tersebut, biasanya masyarakat melakukan berbagai hal, mulai kegiatan berdiam diri di Masjid atau I’tikaf, kegiatan syukuran dengan membuat jajanan berupa Serabi untuk dibagikan kepada tetangga yang bertujuan untuk mempererat hubungan silaturahim.

Tradisi tersebut, mungkin saat ini sudah jarang dan langka karena perkembangan teknologi informasi, gaya hidup dan faktor lainnya, namun berbeda dengan masyarakat di Desa Penggarit Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang. Mereka hingga saat ini masih mempertahankan tradisi unik tersebut, terbukti pada hari ini, Minggu, (16/4/2023) masyarakat Penggarit menggelar event bertajuk Serabi Likuran, kegiatannya yakni mengolah dan menyajikan Serabi secara bersamaan di Taman Benowo Park, kemudian dikenalkan kepada pengunjung yang bersedia membeli dan menikmatinya saat berbuka puasa.

Menurut Kepala Desa Penggarit, Imam Wibowo, tradisi likuran di desa Penggarit sudah lama menjadi kebiasaan ketika akhir bulan Ramadhan masyarakat saling berkunjung ke tetangga dan keluarga dengan membawa Serabi sebagai hantaran.
“Dari jaman dahulu kala, tradisi ini merupakan bentuk silaturahmi antar tetangga, Serabi sebagai hantaran bagi masyarakat ketika mengunjungi tetangga dan sanak keluarga,mereka membuat dan mengolah jajanan Serabi kalau disini disebut Cukit” Ujar Imam.

Imam mengatakan bahwa tujuan kegiatan Serabi Likuran adalah untuk mengenalkan kembali tradisi kearifan lokal kepada masyarakat secara umum khususnya tradisi Likuran yang hampir punah. Sedangkan terkait tempat kegiatan, beberapa tahun sebelumnya berada di area desa, sekarang berkolaborasi dengan tempat wisata yaitu Benowo Park dan kesenian tradisional Desa Penggarit.(RedG/Ts)

Komentar

Tinggalkan Komentar