oleh

Koneksi Antar Materi  Nilai dan Peran Guru Penggerak 

Penulis : Astutiati, S.Pd. (SD Negeri 1 Brangkal, Wedi, Klaten, Jawa Tengah)

Klaten – Pendidikan adalah usaha untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Peran Guru Penggerak yaitu mewujudkan profil pelajar Pancasila yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kebhinekaan global, bergotong-royong serta kreatif. Peran Guru Penggerak tentunya akan lebih maksimal apabila mempunyai keterampilan atau kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Kompetensi-kompetensi yang perlu dimiliki oleh seorang Guru Penggerak adalah memimpin pembelajaran, mengembangkan diri dan orang lain, memimpin manajemen sekolah, serta memimpin dalam pengembangan sekolah. Guru Penggerak tidak hanya berfokus pada sebagai pemimpin pembelajaran, akan tetapi juga menggerakkan diri serta lingkungan sekolah agar dapat mewujudkan sekolah yang berpihak pada murid. Guru Penggerak harus mampu membawa perubahan lingkungan sekitar agar hasilnya juga akan lebih baik untuk peserta didik kita. Dari segi peran dan nilai sangat penting dalam kehidupan tingkah laku sehari-hari terutama bagi seorang Guru Penggerak agar dapat memahami dan menjiwai nilai-nilai dari seorang Guru Penggerak yaitu mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid.

Seorang pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada diri anak untuk mampu memperbaiki lakunya, bukan dasarnya hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam proses menuntun, anak harus diberikan kebebasan namun pendidik sebagai pamong dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Di samping itu juga, sebagai pamong juga harus mampu memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Ki Hadjar Dewantara juga mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya melihat kodrat diri anak dengan selalu berhubungan dengan kodrat zaman. Apabila melihat dari kodrat zaman saat ini, pendidikan global menekankan pada kemampuan anak untuk mempunyai keterampilan abad 21 dengan melihat kodrat anak Indonesia sesungguhnya. Adapun pengaruh dari luar tetap harus difilter dengan memprioritaskan kearifan lokal budaya Indonesia. Ki Hadjar Dewantara menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.

Baca Juga  Mengurai benang kusut permasalahan Tenaga Honorer lewat seleksi PPPK

 

Adapun hal-hal yang harus dilakukan dalam mewujudkan nilai-nilai dari Guru Penggerak yaitu :

  1. Mandiri yaitu dengan memotivasi diri sendiri sehingga melakukan sesuatu yang baik untuk perkembangan diri, dan tidak harus diperintah dari atasan maupun orang lain.
  2. Reflektif yaitu dengan melakukan refleksi setelah melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada, melakukan feedback dan tindak lanjut sehingga mencapai perubahan kearah yang lebih baik.
  3. Kolaboratif yaitu dengan bekerjasama bersama rekan sejawat serta mengajak dan memberikan kesempatan kepada rekan guru untuk memberikan saran demi perubahan yang lebih baik.
  4. Inovatif melalui berinovasi dengan hal-hal yang baru dengan mempelajari dan mendalami materi dengan orang-orang berkompeten.
  5. Berpihak pada murid yakni segala kegiatan apapun yang kita laksanakan adalah tujuannya untuk peserta didik, bukan kepentingan kita maupun orang lain.

 

Adapun pihak-pihak yang yang dapat membantu untuk mencapai tujuan tersebut adalah:

1.Kepala Sekolah yaitu dengan berkolaborasi dalam menyusun visi serta program sekolah yang berpusat pada peserta didik serta melakukan reflektif terhadap guru-guru setelah melakukan proses pembelajaran.

2.Teman Sejawat yaitu dengan berkolaborasi dan berinovasi guna mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

3.Orangtua yaitu dengan berkolaborasi, menjalin komunikasi yang baik sehingga dapat mewujudkan merdeka belajar. Guru dapat memberikan rekomendasi pada orangtua agar pendampingan anak selama di rumah dan sekolah dapat selaras, sehingga pengembangan diri anak juga optimal. Orangtua diberi ruang untuk berapresiasi pada potensi anak lewat acara maupun kegiatan lain yang memfasilitasi orangtua untuk mengetahui potensi anak.

Dinamika dan pelibatan semua pihak dalam merdeka belajar diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih berkembang, dan guru serta sekolah juga dapat lebih merdeka dalam mengadakan pendidikan penuh nilai.(RedG).

Baca Juga  Guru di Era Digital

 

Komentar

Tinggalkan Komentar