oleh

KKN UMY Kelompok 6 Menggelar Penyuluhan Pengendalian Hama Terpadu

Pemalang-Dalam penanggulangan hama sampai saat ini petani masih banyak yang menggunakan pestisida kimiawi. Pestisida tersebut tersebut dianggap lebih efektif karena hasilnya lebih cepat dibandingkan dengan pestisida nabati. Penanggulangan hama secara demikian sebenarnya bertentangan dengan konsep PHT. Kandungan zat kimia pada pestisida akan mengganggu keseimbangan lingkungan, dapat merusak tanah, dan dapat mengurangi kualitas panen. Oleh karena itu pentingnya kita mengurangi penggunaan pestisida kimiawi sehingga kita perlu penekan penggunaan pestisida nabati atau pengendalian secara nabati, hal ini disampaikan oleh Saeri S.P saat memberikan penyuluhan pengendalian hama terpadu bersama Tim KKN Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kelompok 6 di MI Al-Amin.Sabtu(11/01/2020)

Selain itu Saeri S.P menambahkan untuk pengendalian hama wereng dengan tanaman refugia,jenisnya bunga matahari, bunga pukul empat, bunga kenikir, bunga kertas, bunga tapak dara, kacang panjang dan lain-lain.Menanam Refugia di sekitar lahan terbukti dapat mengundang musuh alami. Tanaman Refugia memiliki karakteristik berbungan dan berdaun lebar sehingga dapat memancing predator alami dengan nectar bunga sekaligus sebagai tempat perlindungan. Sehingga dalam pengendalian hama wereng petani tidak perlu ikut campur tangan karena pengendalian hama wereng sudah dikendalikan secara alami oleh predator.

Berikutnya pengendalian hama lalat buah juga dapat dikendalikan dengan pembuatan perangkap dan ekstrak jeruk nipis juga mampu mengusir lalat buah karena mengantuk bauh yang khas dan tidak disukai oleh lalat buah. Sehingga harapannya dapat mengendalikan hama lalat buah tersebut.dengan memanfaatkan bahan yang ada disekitar kita mampu mengurangi penggunaan pestisida nabati, ujar Saeri S.P

Kegiatan ini dihadiri penyuluh pertanian, serta kelompok tani Dusun Kranding Desa Cibuyur Kecamatan Warungpring.(RedG/KH).

Komentar

Tinggalkan Komentar