oleh

Kiat Mendampingi Anak Belajar di Era Pandemi 

Penulis:  Asep Amaludin, S.Pd., M.Si.(Dosen UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri)

 

Pemalang – Anak adalah karunia Allah SWT yang tidak tenilai harganya, mereka merupakan harapan penyejuk hati bagi kedua orang tuanya sesuai dengan do’a yang sering dilantunkan :

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh (isteri-istri) kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan : 74).

Hal ini dibuktikan seperti kisahnya Nabi Ibrahim A.s dan Nabi Zakaria A.s., yang berdo’a meminta kepada Allah SWT agar diberikan keturunan, namun Allah baru mengabulkan do’a mereka setelah mereka berusia puluhan tahun bahkan lanjut. Maka dari itu sebagai bentuk rasa syukur kita diberikan amanah keturunan oleh Allah SWT, maka hendaknya kita rawat dan kita didik dengan baik dan penuh kasih termasuk dalam kegiatan belajar mereka. Dalam hal ini ada kiat mendampingi anak dalam belajar khususnya belajar online dimasa pandemi

  1. Buatlah komitmen

Pendidikan anak merupakan tanggung jawab mutlak kedua orang tua. Dalam hal penyiapan pendidikan, anak yang merupakan subyek pendidikan perlu didorong untuk menemukan jati dirinya. Guru yang selama ini memberikan pembelajaran untuk anak-anak kita, sebenarnya hanya bersifat untuk membantu melakukan pengkondisian terhadap kemampuan fisik dan motorik mereka. Faktor utama yang mendorong suksesnya belajar anak adalah adanya  suasana rumah yang kondusif, keteladanan, komitmen dan motivasi dari orang tua untuk membersamainya dalam proses belajar.

Membangun komitmen kebiasaan baik itu akan sangat berpengaruh khususnya dalam membentuk kecerdasan emosional dan spiritual anak. Terkadang kita memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap anak, tetapi kita enggan mengajarkan kepada anak tentang komitmen membangun integritas tehadap belajar anak. Maka dari itu mari kita jadikan Anak anak kita penolong diri kita kelak tidak hanya di dunia tetapi juga diakhirat. Karena sejatinya kita hanya menunggu waktu untuk saling bergantian. Sesuai QS Almaidah : 2

 

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ o

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 2).

Hendaknya kita berkomitmen bersama keluarga untuk membuat kondisi rumah yang kondusif, memberikan teladan untuk anak-anak kita, saling memberi motivasi agar suasana belajar akan lebih kondusif dan jangan lupa luangkan waktu untu mendampingi dan membersamai aktivitas belajar mereka, demi menunjang masa depan mereka yang lebih baik.

Baca Juga  Sosialisasi Empat Pilar, Mengabaikan Keputusan MK

 

  1. Atur waktu bersama

Manajemen waktu merupakan kunci terlaksananya program yang ditentukan dalam mengalokasikan waktu belajar anak. Langkah ini dilakukan untuk saling menjaga efektifitas waktu. Sebagai orang tua hendaknya kita tidak egois terhadap waktu, seolah-olah waktu kita penuh dan susah mengalokasikan waktu untuk keluarga. Keluarga sesungguhnya memiliki hak tehadap keseluruhan waktu kita, bahkan ingat kita diharapkan untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Bagaimana kita bisa menjaga mereka?, sedang waktu untuk mereka saja  tidak ada. Untuk itu kita sebagai orang tua harus menyediakan sedikit waktu kesibukan kita, untuk menggagendakan waktu untuk keluarga, untuk mendampingi anak-anak kita khususnya dalam kegiatan belajar mereka. Mereka sudah cukup jenuh dengan rutinitas belajar secara virtual sehingga perlu dampingan orang tua dalam mempersiapkan maupun mengerjakan tugas-tugas sekolah maka aturlah waktu yang sekiranya bisa nyaman untuk semuanya, sehingga pembelajaran online pun terasa mudah.

Sesuai dengan QS Surat Al Asr : 1-3

  • Demi masa,
  • sungguh, manusia berada dalam kerugian,
  • kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

 

  1. Buatlan Carier Plan dengan afirmasi positif

Carier Plan atau Rencana Karir merupakan visi bagi setiap orang yang ingin memenuhi target karirnya sehingga dapat dicapai visi tersebut secara bertahap. Gunakan momentum pertemuan keluarga dalam makan malam, maupun habis sholat untuk bersama dalam menentukan cita-cita dan target keluarga.

Dalam hal ini hendaknya kita mencoba untuk memahami kebutuhan anak-anak kita. Kita dituntut untuk ikut memberikan pemahaman tehadap masa depan mereka dan perlunya semangat belajar serta ketekunan dalam mencapainya, khusus untuk anak dibawah usia SMP/MTs hendaknya diberikan beberapa profil tentang tokoh figur yang ada untuk membantu mereka memilih cita-citanya. Sejatinya jika kelak ia berganti cita-cita tidak ada masalah, ini hanya bagian untuk meningkatkan semangat belajarnya sehingga hasil yang di raih bisa optimal.

Tempelkanlah rencana karir anak dengan kata penggugah semangat dalam kamar anak sehingga ketika anak sedang malas, dapat kita ingatkan bahwa masih sangat panjang untuk mencapai karir yang direncanakan. Sesuai dalil pada QS. Al-Anfal Ayat 60 yang berbunyi :

“Dan persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka dengan kekuatan yang kamu miliki dan dari pasukan berkuda yang dapat menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; tetapi Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan) “

Baca Juga  Jokowi Gagal Usung Nama Ganjar Pranowo Dianggap Paradok Disaat Berkuasa

Musuh disini bukan orang-orang jahat, tetapi rasa malas, rasa capek dan rasa-rasa yang lain yang membuat kita enggan melakukan aktivisas

 

  1. Dampingi dengan penuh perhatian

Menyayangi dan perhatian terhadap anak adalah perintah agama, karena Islam banyak mengajarkan kasih sayang kepada siapapun. Rasulullah SAW telah mencontohkan bagaimana cara menyayangi anak, seperti menciumnya, lemah lembut, belas kasihan, menahan marah dan memaafkan anak-anak.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa kita terhadap pengamatan, pengertian dengan mengesampingkan yang lain. Sedangkan Menurut Dimyati Mahmud sebagaimana dikutip oleh Romlah, perhatian yaitu pemusatan tenaga psikis terhadap sesuatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin.

Manusia memiliki kebutuhan dalam kaitannya dengan orang lain seperti diungkapkan oleh Abraham Maslow dalam teori tingkatan kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk dihargai, diperhatikan dan didengarkan. Kehadiran perhatian kita merupakan kunci sukses keberhasilan belajar anak kita. Anak-anak memiliki naluri bagaimana perhatian kita dalam mendampingi mereka. Jangan sampai fisik kita membersamai mereka tetapi hati dan fikiran kita masih bersama tugas adan aktivitas yang lain, tentunya ini akan berdampak terhadap kualitas belajar dan hubungan emosional kita terhadap anak.

 

 

  1. Berikan Do’a Terbaik

Doa adalah satu elemen maha dahsyat yang Allah SWT siapkan bagi hamba-hamba_Nya yang taat, karena hanya dengan do’alah manusia bisa berharap Allah dan dengan do’a pula Allah SWT akan merubah takdir hamba_Nya, maka dari itu hadirkanlah mereka dalam segala aktivitas ibadah kita,  sebut nama mereka dan doakan mereka dengan doa yang terbaik kita, di waktu terbaik (mustajab) ini akan memberikan energi yang tidak terkira. Semoga mampu memberikan semangat.

Berdo’a dan memohon kepada Allâh Azza wa Jalla adalah sifat hamba-hamba-Nya yang shalih dan dengannya mereka dipuji dalam banyak ayat al-Qur’an. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

 

 

 

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka (selalu) berdo’a kepada Kami dengan berharap dan takut. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ (dalam beribadah) [Al-Anbiyâ’/21: 90].

Dari kelima hal tersebut semoga mampu memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah akan menjadikan anak-anak kita menjadi waladan sholihan yang kelak akan menjadi tabungan amal buat kita… Aamiin (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar