oleh

Kesiapan RSUD Dr. Moewardi Hadapi Coronavirus Jenis Baru

Surakarta – Merebaknya Coronavirus jenis baru yang berasal dari Kota Wuhan Tiongkok ke beberapa negara akhir-akhir ini meningkatkan kewaspadaan
Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti oleh Pemerintah Pusat dengan memperketat pintu masuk Negara (darat, air dan udara) dengan menyiagakan alat deteksi berupa thermo scanner guna mencegah Wuhan Coronavirus masuk ke Indonesia.

Eko Haryati S.Kep. Ns.,MM, Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr. Moewardi, Selasa (28/1) mengatakan terkait dengan adanya jalur penerbangan rute Solo – China, RSUD Dr. Moewardi selaku Rumah Sakit Kelas A dan sebagai pusat rujukan yang ada di Kota Solo juga mengambil tindakan serupa dalam menghadapi Coronavirus yaitu mempersiapkan Tim Severe Acute Respiratory Infection (SARI) dengan ketua Dr. dr. Harsini, Sp.P (K) yang memang sudah terbentuk sejak tahun 2014.

Dikatakannya, tim tersebut mempunyai tugas melayani/menangani pasien rawat jalan dan rawat inap termasuk rujukan dari unit pelayanan kesehatan di luar RSUD Dr. Moewardi yaitu Severe Acute Respiratory Infection (SARI), Avian Influenza (Al), Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS.COV) dan kegawatan paru karena infeksi.

“Sosialisasi dan koordinasi terus dilakukan dengan para petugas terkait, baik medis, perawat maupun penunjang agar pasien airborne ini mendapat prioritas pelayanan. Sosialisasi kepada masyarakat juga dilakukan di berbagai media, salah satunya di media sosial dan penyuluhan di ruang-ruang publik di RSUD Dr. Moewardi,” katanya.

Selain mempersiapkan Tim SARI, RSUD Dr. Moewardi telah memiliki ruangan isolasi khusus untuk pasien airborne di Ruang Anggrek 1 dengan kapasitas 2 tempat tidur
dan di Instalasi Gawat Darurat dengan 1 tempat tidur. Ruangan yang bertekanan negatif tersebut memiliki pintu dan jalur masuk khusus sehingga terpisah dari pasien lain. Ruangan isolasi tersebut  juga dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) khusus untuk pasien dan petugas seperti masker N95, jas kerja disposable, sarung tangan, kacamata pelindung, sepatu pelindung dan lain-lain.

Baca Juga  Integrated Data Information System, Bangka Tengah Dapat Penghargaan

Terkait dengan informasi yang beredar di masyarakat saat ini, RSUD Dr. Moewardi menyatakan memang benar pada tanggal 26 Januari 2020 ada pasien yang datang ke IGD dengan keluhan batuk dan sesak nafas, kebetulan juga yang bersangkutan baru saja pulang dari Singapore dan Malaysia.

“Sebagai bentuk kewaspadaan dan untuk antisipasi, kami melakukan manajemen keperawatan di ruang isolasi khusus selama masa observasi pasien. Laboraturium, pasien dalam kondisi baik atau tidak mengarah ke Wuhan Coronavirus, oleh karena itu kemarin (Senin, 27/1) sudah bisa dipindahkan ke bangsal dan bila tidak ada keluhan. Siang ini berdasar hasil akhir foto thorax dan pemeriksaan besok pasien dijinkan pulang’, jelas Eko Haryati.( red )

Komentar

Tinggalkan Komentar