Penulis : Drs. Santoso, MM., M.Si. (Mantan Sekda Kabupaten Pemalang).
Pemalang – Cukup lama saya meninggalkan Kabupaten Pemalang dan bermukim bersama anak dan istri di Purwokerto, tetapi saya masih sering beraktivitas maupun bersilaturahmi ke Pemalang. Pada waktu ada acara keluarga, kondangan di Desa Sidokare, melintas dibatas kota, gapura batas kota di sebelah Gandulan Culunary Centre (GCC), saya perhatikan ada yang berbeda.
Saya kaget karena selama ini tertulis dengan jelas Pemalang Ikhlas kini berubah menjadi Pemalang Aman. Perubahan ini terlihat tanpa perbincangan maupun kajian yang mendalam, baik oleh eksekutif, legislatif maupun stakeholder lain yang terkait.
Perlu diketahui, Motto Pemalang Ikhlas merupakan motto pembangunan yang mempunyai makna dan nilai-nilai yang sangat tinggi dan luas baik dari sisi religi (keagamaan), sosial, ekonomi, politik dan budaya. Motto Pemalang Ikhlas ini dirumuskan melalui kajian dan diskusi yang cukup panjang dan lama, akhirnya disepakati oleh eksekutif dan legislatif menjadi sebuah perda yakni Perda Nomor 11 tahun 1990.
Motto PEMALANG IKHLAS itu sendiri dimaksudkan sebagai motivasi (daya dorong), daya ungkit dan penyemangat pembangunan kepada masyarakat Pemalang dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan.
Ditelisik, kata Ikhlas  sendiri memiliki dua arti, baik secara harfiah maupun singkatan (akronim). Secara harfiah, kata IKHLAS diartikan bahwa seluruh warga Kabupaten Pemalang dengan tulus hati, dengan hati bersih tanpa pamrih dan selalu percaya kepada kebesaran dan kemurahan Allah Tuhan Yang Maha Kuasa serta berserah diri kepada-Nya (Lillahi ta’ala) dalam melaksanakan pembangunan. Secara akronim kata IKHLAS memiliki pengertian atau singkatan dari Indah, Komunikatif, Hijau, Lancar, Aman dan Sehat.
Jadi dalam motto Pemalang Ikhlas sudah mencakup makna “aman”. Pertanyaannya, kenapa gapura pemalang yang dihiasi motto motivasi dengan makna lebih luas dan dalam yakni Pemalang yang indah komunikatif, hijau, aman dan sehat diganti atau dirubah menjadi makna yg lebih sempit yaitu “aman” ??.
Sebagai mantan birokrat yang sudah purnabakti, saya hanya berpesan kepada yunior-yunior maupun generasi penerus yang saat ini masih duduk di birokrasi pemerintahan sebaiknya bila akan mengambil keputusan maupun kebijakan jangan hanya mendasarkan pada selera pribadi saja, tapi harus didasarkan dan dipertimbangkan dari semua aspek (paling tidak menggunakan metode analisis Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats/SWOT analisis). Sehingga keputusan tersebut tidak akan menimbulkan polemik, tetapi menjadi keputusan yang tepat, baik dan bermanfaat. Jangan sampai Birokrat saat ini merubah apa yang telah diputuskan melalui Perda dengan sesuka hati dan sesuai selera penguasa.
Jangan sampai pula Mars Pemalang Ikhlas diganti dengan Mars Pemalang Aman tanpa kajian maupun pembahasan yang mendalam. (RedG)
sepertinya warga pemalang sudah begitu #ikhlas meskipun kabupaten pemalang tertinggal di banding kabupaten lain terutama dalam hal pembangunan, sehingga tak perlu lagi bersemboyan dengan slogan #ikhlas karena warga pemalang sudah mengikhlaskan segalanya walau bagaimanapun kenyataannya ✌ï¸ÂðŸ˜Â
Nderek prihatin pak
Dan saya memprediksi, kedepannya setiap ada pergantian bupati maka akan ada perubahan selogan pembangunan kab. Pemalang