oleh

Kebijakan Baru WA ‘Dinyinyiri’ CEO Telegram

Jakarta – Awal tahun 2021, perseteruan berbau bisnis antara WhatsApp (WA) dan Telegram semakin tajam. Hal ini terkait kebijakan baru WhatsApp, dan CEO Telegram langsung buka suara dan melontarkan sindirannya secara menohok, Minggu (10/1/2021).

Seperti diketahui, WhatsApp menjadi perbincangan terkait dengan kebijakan privasi baru pada layanan chatting-nya.

Atas kebijakan baru yang dishare kepada para penggunanya untuk disetujui dan tidak itu, banyak pengguna khawatir terhadap kebijakan WhatsApp yang membagi data mereka dengan Facebook.

Melihat peluang memojokkan WhatsApp, Sang founder sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov buka suara atas pembahasan WhatsApp. “Jutaan orang marah dengan perubahan terbaru dalam WhatsApp Terms, yang sekarang mengatakan pengguna harus memasukkan semua data pribadi mereka ke mesin iklan Facebook. Tidak mengherankan bahwa migrasi pengguna dari WhatsApp ke Telegram, yang sudah berlangsung selama beberapa tahun, kini telah dipercepat,” kata Durov dikutip dari India Today.

Durov juga menyindir bahwa Facebook memiliki “departemen” khusus untuk mencari tahu mengapa Telegram begitu populer.

“Saya dengar Facebook memiliki seluruh departemen yang dikhususkan untuk mencari tahu mengapa Telegram begitu populer. Bayangkan lusinan karyawan yang bekerja penuh waktu itu saja. Saya dengan senang hati menghemat puluhan juta dolar Facebook dan memberikan rahasia kami secara gratis: hormati pengguna Anda,” sindir CEO Telegram pada postingan resminya.

Ini bukan pertama kalinya sang pendiri Telegram menyindir WhatsApp. Dikutip dari Forbes, pada November 2020 lalu, Pavel Durov juga pernah menyiratkan bahwa WhatsApp meletakkan semacam “Kuda Troya” untuk memata-matai penggunanya.

Bahkan secara terang-terangan, Durov meminta pengguna untuk menghapus WhatsApp secara permanen.

“Kecuali Anda terlihat keren dengan semua foto dan pesan Anda menjadi publik suatu hari nanti, Anda harus menghapus WhatsApp dari smartphone,” kata Durov di saluran Telegram-nya pada November lalu.

Baca Juga  Pemerintah Permudah Pendaftaran Tanah Wakaf

Tak hanya sang CEO Telegram, namun akun resmi Telegram di Twitter juga mengunggah meme mengenai kebijakan privasi baru WhatsApp.

Atas provokasi Telegram, WhatsApp telah mengklarifikasi bahwa pembaruan kebijakan ini berlaku untuk pengguna WhatsApp Business, bukan WhatsApp biasa yang digunakan pengguna pada umumnya.

“Penting untuk diketahui bahwa update kebijakan privasi ini adalah mengenai perpesanan dengan bisnis yang memakai WhatsApp API dan WhatsApp Business yang memilih untuk menggunakan Facebook business hosting,” jelas WhatsApp dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/1/2021). (RedG/Riz)

Komentar

Tinggalkan Komentar