Kasdim Isi Khutbah Shalat Jumat di Masjid Agung At Taqwa

Wonogiri- Hari Jumat bisa merupakan hari yang agung bagi umat Islam. Banyak keutamaan dan keberkahaan yang ada pada hari ini. Kasdim 0728/Wonogiri Mayor Inf Nurul Muthahar berkesempatan menjadi khotib dalam pelaksanaan shalat Jum’at di Masjid Agung At-Taqwa.

Setelah pelaksanaan shalat jumat dilanjutkan dengan Shalat Ghaib untuk mendo’a kan korban tsunami yang berada di Lampung dan Jawa Barat, Jum’at(28/12).

Selaku khotib Kasdim dalam isi khutbah menyampaikan dia berwasiat kepada pribadi dan kepada para jamaah shalat Jum’at semuanya untuk lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

“Saat ini kita akan melaksanakan pergantian tahun dari tahun 2018 menuju ke tahun 2019, untuk itu mari kita sama-sama songsong tahun 2019 dengan hal-hal yang baik,” ujarnya.

“Kalau kita mau disebut oleh Allah ketaqwaan kita berimbang yang pertama, Firman Allah dalam Surat Ali Imran Ayat 134 dijelaskan bahwa “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan,” tegasnya.

“Yang kedua yaitu orang yang mampu menahan amarahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang dapat menahan kemarahan, padahal dia mampu untuk melakukannya. Maka Allah SWT. akan memanggilnya kelak dihadapan para makhluk yang lain pada hari kiamat. Sehingga Allah membiarkannya untuk memilih bidadari mana yang dia sukai.” Artinya, makhluk yang dapat menahan amarah adalah makhluk yang sangat istimewa dihadapan Allah. Sehingga dia dibanggakan oleh Allah dihadapan makhluk-Nya yang lain,” jelasnya.

“Yang ketiga yaitu kita mampu menjadikan pribadi yang mudah memberikan maaf kepada orang lain. Maka alangkah mulianya jika kita memaafkan kesalahan orang lain, karena dengan memaafkan disamping tinggi kedudukan kita di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita juga mulia di mata manusia. Demikian pula ia akan mendapat pembelaan dari orang lain atas lawan kita, dan tidak sedikit musuhnya berubah menjadi kawan dan tidak mustahil karena memaafkan menjadikan pintu hidayah kepada non muslim yang belum mengenal islam secara mendalam. Nabi bersabda Sempurnanya seorang mukmin bukan diukur dari ibadahnya semata, tetapi seberapa baik akhlak kita kepada orang lain meskipun berbeda agama apalagi kita sesama muslim,” bebernya.

“Yang keempat apabila kita mau disebut oleh Allah ketaqwaan kita berimbang yaitu sesuai firman Allah SWT “Sungguh Allah mencintai orang yang berbuat baik” (Qs. Al-Baqarah:195), semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada kita semuanya agar senantiasa kita mampu menyempurnakan ibadah-ibadah kita,” tutupnya. (RedG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *