Pemalang – Diumur yang sudah senja, Warsono (69 tahun) yang berdomisili di Dusun Seri, Rt 007/Rw 001, Desa Widodaren, Kecamatan Petarukan ini harus keluar dari rumahnya, untuk numpang di rumah kakaknya di Desa Wonogiri, Ampelgading. Permasalah keluarga yang mendesak ia harus merelakan keluar dari rumahnya.
Tuna netra yang pernah menikah dua kali ini, dengan istri pertama mendapat dua anak dan istri kedua tidak punya anak ini, kondisinya harus keluar hari rumah. Tanpa pekerjaan, tanpa penghasilan akhirnya Warsono ini pergi ke rumah Kakak perempuannya di Desa Wonogiri.
Hal ini yang mengetuk hati Ir. Sudarsono, Ketua Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC. PDIP Kabupaten Pemalang. Melihat kondisi Warsono seperti itu terketuk hati nya untuk mencoba menjembatani permasalahan yang dialami oleh warga masyarakat Kabupaten Pemalang.
“Muncul rasa kemanusiaan saya, melihat kondisi salah satu warga masyarakat seperti itu, harusnya negara hadir untuk meringankan beban masyarakat,” jelasnya, beberapa hari lalu melalui seluler.
Upaya yang dilakukan oleh Darsono adalah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga Kakak Warsono di Desa Wonogiri. Selanjutnya melacak domisili yang bersangkutan di desa Widodaren.
Pihak Pemerintah Desa Widodaren pun berupaya mendukung langkah Ir. Sudarsono dalam menangani permasalahan orang terlantar tersebut dengan membuat Surat Keterangan Domisili. Pihak Pemdes Widodaren mengeluarkan surat keterangan Domisili bahwa Warsono merupakan warganya yang sudah berada di Widodaren sejak tahun 1990 sampai sekarang.
Yang dilakukan oleh Ir. Sudarsono tidak hanya itu, ia membawa Warsono untuk cek kesehatan di Puskesmas Karangasem yang menyatakan bahwa Warsono hanya memiliki penyakit Tuna netra tidak memiliki penyakit ganda dan sehat secara kejiwaan.
Surat-surat tersebut yang digunakan oleh Ir. Sudarsono untuk berkoordinasi dengan pihak Distrarastra. Dari upaya yang dilakukan oleh pihaknya, ternyata pihak Panti Distrarastra Pemalang belum dapat menerima Warsono, karena ada beberapa ketentuan yang sudah tidak dapat dipenuhi oleh pihak Warsono.
Tentunya apa yang dilakukan oleh Baguna Pemalang ini perlu dibantu oleh stakeholder lainnya.
Harapan dari Ketua Baguna yakni Warsono dapat ditampung di Panti Wreda, agar tidak memberatkan beban keluarga kakaknya.
“Harapan kami, negara hadir. Saudara Warsono ini dapat tertampung di Panti Wreda, karena kondisi kesehatan, kesejahteraan dan kehidupannya memang layak untuk kita bantu,” harap Ketua Baguna Pemalang ini.
Upaya untuk itu tetap dilakukan oleh Ir. Sudarsono, agar Warsono dapat tertampung di Panti Wreda. (RedG)
Komentar