oleh

Jateng Bersholawat, Alun-Alun Pemalang Jadi  Lautan Manusia

Pemalang – Lantunan sholawat bergema alun-alun kabupaten Pemalang, lebih dari lima ribu orang membanjiri alun-alun dalam rangka memperingati perayaan hari jadi Jawa Tengah ke 68 tahun 2018 di Pemalang dan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73, senin (18/8/2018).

 

Jateng bersholawat, tajuk yang diambil dalam rangka memperingati Hari jadi Jawa Tengah ini. Dimulai pukul 21.15 WIB dengan pembicara utama Al Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan, Habib Ali Zainal Abidin, dan Habib Umar Al-Muthohar.

Al Habib Lutfi bin Yahya dari Pekalongan, Habib Ali Zainal Abidin, dan Habib Umar Al-Muthohar.

Hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Tengah . H. Ganjar Pranowo, SH, M.IP Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah H. Farhani SH.,MM., Ketua MUI Jawa Tengah Ahmad Daroji, Pangdam IV Diponegoro diwakili oleh Kabintal Kodam IV Diponegoro Kolonel Bambang Yudi, Bupati Pemalang H. Junaedi SH., MM., Kepala Kemenag Kabupaten Pemalang H. Taufik Rahman SH.,M.Hum., Kapolres Pemalang diwakili oleh Kabag Sumda Polres Pemalang Kompol Supriyadi SH., Dandim 0711 Pemalang Letkol Inf Edy Supriyadi SS., MM., M.Tr Han, Ketua DPRD Kabupaten Pemalang Agus Sukoco SE., MM., para Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Pemalang, Para Asisten Sekda Kabupaten Pemalang dan Staf Ahli Bupati Kabupaten Pemalang.

Dalam Mauidhotul Khasanah Habib Umar Al-Muthohar menyinggung tentang arti pentingnya berkurban, keikhlasan dan ketaqwaan. Lebih lanjut Habib Umar menyampaikan bahwa Nabi Ibrahim bermimpi diperintah Allah untuk menyembelih anaknya pada tanggal 8 zulqa’idah dan pada tanggal 9 nya beliau langsung akan menyembelih anaknya maka pada tanggal 9 itu dinamakan tanggal Idul Adha. Disampaikan pula bahwa orang yang tidak mampu berkurban pada zaman Nabi Muhammad SAW itu, maka hewan kurban sudah “disembelihkan” oleh Nabi Muhammad sampai hari kiamat, Ya Allah ini aku kurbankan untuk umatku hewan kurban. Maka dari itu anda semua yang belum mampu untuk berkurban maka jangan khawatir karena sudah disembelih kan hewan qurban oleh Nabi Muhammad SAW, Oleh sebab itu Anda yang tidak mampu untuk menyembelih hewan qurban jangan menjadi korban perasaan kata Habib Umar.

Baca Juga  Keliling Pantai Widuri naik perahu , Murah Kok

Habib Umar juga mengatakan Orang yang menjadi korban perasaan adalah orang yang mampu namun tidak pernah menyembelih hewan kurban.

Acara yang berakhir sampai dini hari tadi sekitar pukul 00.30 WIB, senin (20/8/2018) di tutup dengan Mauidhotul Khasanah dari Al Habib Lutfi bin Yahya.

Habib luthfi mengajak semua hadirin untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan bela negara. 73 tahun itu bukan waktu yang cepat, itu adalah waktu yang lama, jadi kita patut bersyukur karena bisa menghirup udara kemerdekaan selama 73 tahun dan masa depan Indonesia itu berada di pundak generasi muda mudi yaitu kalian yang bisa membangun dan membuat Indonesia maju. Kita harus bangga menjadi negara Indonesia, karena itu merupakan kebanggaan kita, pesan yang disampaikan oleh Habib Luthfi.

Disamping itu Habib juga menyinggung keberanian Yohanes Andi Gala alias Joni Gala, anak SMP di Belu, satu kilometer dari perbatasan Indonesia – Timor Leste yang mau dan berani memanjat tiang bendera ketika tali pengait bendera keluar dari rel bendera.

“Kita bangga masih ada muda mudi yang begitu cintanya kepada negara Indonesia maka mari kita renungkan bagaimana jasa-jasa pahlawan terdahulu kita, yang lari-lari membawa bambu runcing dan berada di kepungan penjajah.” kata Habib luthfi.

Habib luthfi juga menyinggung Apakah kita pernah berpikir bagaimana sejarah orang tua terdahulu kita, orang tua kita yang hidup di tahun 1945 sampai 1950, kita tidak pernah memikirkannya. Maka dari itu sebagai ucapan terima kasih kepada orang tua terdahulu kita adalah kita wajib menghormati kedua orang tua kita, hargai bagaimana jerih payah mereka untuk merawat kita hingga sekarang. Kita makan enak, kita belum tentu ingat kepada orang tua kita, padahal orang tua kita itu senangnya bukan main walaupun kita cuma membelikan nasi bungkus kepada mereka, kapan kita bisa membahagiakan mereka? Bagaimana cara kita membahagiakan orang tua, ya dengan cara hidup rukun kepada sesama keluarga, jangan terpengaruh kepada hoak yang bisa menimbulkan perpecahan tali persaudaraan

Baca Juga  Harlah IPNU-IPPNU 2022 Launching Aplikasi Sipadu

Dalam akhir ceramahnya Habib Luthfi mengajak kita untuk menjaga kemerdekaan dan isi kemerdekaan dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Menghargai jasa-jasa para orang tua terdahulu yang telah berjuang melawan penjajah demi kemerdekaan negara kita Indonesia. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar