Jasmerah, GSP Berziarah & Kirim Doa di Pusara Tjokrodipo, Leluhur Prananda Prabowo Sukarnoputra

Jakarta – Tim Ganjar Soulmate Prananda (GSP), yang di ketuai oleh Ilhan Erda dalam momen lebaran ini setelah beranjangsana dan hadiri silaturahmi di open house Bapak Ganjar Pranowo tak lupa untuk juga memanjatkan doa dan ziarah di pusara Eyang buyut Mas Nanan, atau Prananda Prabowo Sukarnoputra dari pihak ayah, yakni Tumenggung Tjokrodipo Purworejo di Makam Kemloko Purworejo. ( 28/4/23)

Sebagaimana kita ketahui bersama dan dinukil dari sumber buku: Prananda Prabowo: Prakarsa Edha serta TNI AU, Mas Nanan ialah putra kedua dari Surindro Supijarso, sosok perwira pertama kebanggaan negeri yang gugur saat meng-kopiloti Skyvan di perairan Biak-Papua.

Sang Ayah, Surindro Supiyarso yang lahir di Jakarta karena mengikuti tugas dari Bapaknya, atau kakek Prananda yang memang dokter pejuang dan menjadi pejabat tinggi di Kementerian Kesehatan, yakni Dr. Aris Dadi Tjokrodipo.

Dr Aris yang menghabiskan pengembaraannya dan dedikasi kejuangan total untuk rakyat ini berpindah-pindah area tugas mulai dari daerah-daerah di Jawa, Sumatera dan Sulawesi, sebelum akhirnya berlabuh dan berjuang di pusat pemerintahan.

Berposisi sebagai Sekjen Kementerian Kesehatan di tahun 1958 yang juga sahabat dari Presiden Soekarno ini menanamkan kesederhanaan dan semangat belajar yang tinggi kepada anak cucunya.

Dan ini terbukti, dari keluarga besarnya sangat menyukai membaca dan berfikir kreatif. Kebanyakan putra-putri dari Dr Aris Dadi Tjokrodipo berprofesi sebagai dokter, atau adik-adik dari ayahanda Prananda Prabowo Sukarnoputra.

*Leluhur Agung, Mutiara Menurunkan Mutiara*

Lalu siapakah sosok Tumenggung Tjokrodipo ini?

Sosok yang makamnya menjadi satu, jikalau tak jeli maka tak akan ketemu sosok Tumenggung tempur nan digdaya yang diapit oleh dua penderek atau pengikutnya di sisi kanan dan kiri nisannya tersebut.

Makam Tumenggung Tjokrodipo yang merupakan moyang dari Prananda Prabowo Sukarnoputra dan ayahanda, kakek-kakek dari Dr Aris Dadi Tjokrodipo dan fam keluarga besarnya ini juga sosok yang merakyat dan berjuang di belakang layar.

Komandan elit laskar Diponegoro yang jika di runut ke silsilah atas menyambung semua dengan anak-cucu keturunan Sunan Geseng, Nyi Bagelen dan juga bernasabkan kratonik ini tentu mempunyai alasan khusus, kenapa beliau yang dengan kedua pengawalnya bisa di makamkan di tengah-tengah pekuburan biasa dan menyatu dengan makam-makam yang lain, pun juga sangat sederhana sekali ukurannya.

Tidak terlihat jika yang di istirahatkan di sini ialah sosok ksatria murni, yang mempunyai darah agung dan melahirkan para keturunan-keturunan terbaik yang kelak mewarnai dinamika pembangunan dan demokrasi negeri ini mulai dari Dr Aris Dadi Tjokrodipo, Dr Bunindro Tjokrodipo, Moedrick Malkan Sangidu, Angko Setiyarso Widodo, Surindro Supiarso Tjokrodipo, sampai dengan Mas Prananda Wibowo Sukarnoputra.

Di komplek Makam Kemloko, Cangkrep Kidul Purworejo ini sangat rindang, karena selain adanya kompleks kecil makam yang diperistirahatkan sesepuh desa Kyai Kendil Wesi dan Tumenggung Tjokrodipo, di sini juga terdapat 7 sumur atau yang letaknya saling bersebelahan yakni Sumur Kemloko, Sumur Pancur, Sumur Buthek, Sumur Planangan, Sumur Tengah, Sumur Pandansari, Sumur Lanang dan Sumur Wedok.

Sudah masyhur, masing-masing mata air atau sumur ini mempunyai khasiat, dan disamping sumur atau komplek makam dan mata air juga ada pohon-pohon beringin besar yang membuat suasana sangat sejuk serta beberapa joglo kecil untuk beristirahat peziarah. (RedG/A. Kamal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *