Pacitan- Kesehariannya hanya kluntang-klantung di seputaran taman alun-alun kota Pacitan,Jawa timur, meskipun tidak punya pekerjaan, namun Jalil (41) ini mempunyai cita-cita untuk Pacitan yang lebih baik lagi.
Padahal secara pendidikan,Jalil tidak pernah mengenyam pendidikan sama sekali, alih-alih bisa membaca, mengenal tulisan pun tidak, yang aneh lagi dia sedikit tahu tentang politik di Pacitan seperti apa. Hidup baginya yang penting ada rokok, kopi, makan enak serta punya uang.
Nadanya lantang saat berbicara soal isu-isu pilkada cerdas juga pemikirannya, bahkan Jalil, bisa mengerti barisan-barisan orang sakit hati larinya kemana.
“Kemarin banyak calon yang sakit hati karena tidak mendapatkan rekom untuk jadi bupati, saya tahu itu siapa-siapa saja,” katanya, Senin,22/9/2020.
Terlebih, setelah saat ini sudah jelas bacalon Bupati Pacitan Jalil sangat berharap kepada masyarakat agar tidak memilih calon Bupati yang tidak pelit dan bukan orang yang sakit hati.
Entah mendapatkan bahasa dari siapa, tanpa menyebutkan siapa nama bacalon tersebut, Jalil hanya bisa berharap agar Pacitan tidak dipimpin oleh Bupati yang pelit.
“Kabeh wes podo reti sopo sing loman, sopo sing mlecing, wong mek mlecing sing milih yo sitik. (semua sudah pada tahu, siapa yang suka memberi dan siapa yang pelit, orang kalau pelit yang memilih ya sedikit),” tegas Jalil.( red )