BATANG – Menjelang Pilkada 2024, (Bacalon) Bakal Calon Bupati Batang Hj. Anna Mundiana, S.E,M.M intens turun ke bawah (turba) menyapa masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mensosialisasikan program-programnya terutama di sektor pendidikan.
Salah satu di atranya juga “Untuk itu kita melanjutkan program makan Gratis yang salah satu tadi saya laksanakan di Desa keteleng, kecamatan Blado, katanya, Kamis/15/08/2024.
Motifasi Khusus terpanggil untuk Menjadi Bupati Batang, insya Allah kalau saya di kasih amanah memimpin Batang saya akan membangun dengan sepenuh hati, saya Akan Dengan Hati Memajukan kabupatan Batang.
Ana juga menambahkan bahwa di kabupaten Batang kita menemukan harmoni alam dan kemajuan, berpadu dengan semangat kebersamaan untuk masa depan yang lebih sejahtera.”
Hj.Ana Mundiana SE.MM sosok wanita asli Subah Batang dikenal sebagai seorang wanita akademisi yang berprofesi sebagai dosen di salah satu Universitas beliau juga seorang pengusaha sukses.
Ia juga menyebut jika memang terpilih menjadi Bupati akan terus berupaya memajukan Kabupaten Batang menjadi lebih maju dan sejahtera terutama peduli dalam hal pendidikan seperti yang dituangkan dalam program yang sudah disiapkan seperti makan sehat bergizi terutama untuk anak yang masih sekolah.
Selanjutnya, ia juga mengatakan dengan adanya program tersebut jika ia terpilih nantinya akan berusaha estafet untuk mendelegasikan program makan sehat bergizi, dengan begitu bisa membantu anak-anak agar terjamin gizinya.
Lanjut, ia juga menyampaikan bahwa kedatangannya ke Desa Keteleng selain mensosialisasikan program yang nantinya akan ia bawa, juga untuk mengembangkan UMKM yang ada terutama produk-produk lokal seperti emping, batik dan lain sebagainya agar lebih maju dan berkembang.
“Seperti yang lagi booming di Batang yaitu industri kita juga punya jaringan itu, jadi nanti gak mungkin 24 jam di kawasan tersebut namun kita juga membuka UMKM contoh makanan ringan yang sekarang sudah mulai saya ekspor ya seperti kerajinan dan baju batik karena Batang pun juga sudah mulai banyak baju batik seperti di Pekalongan” paparnya. (RedG/M.Ali)