oleh

Forkopimda Wonogiri Hadiri Penyuluhan Regulasi Tahapan Kampanye Bagi Peserta Pemilu Tahun 2019

Wonogiri – Bertempat di Gedung Serbaguna PGRI Wonogiri Jl. RM Said telah dilaksanakan kegiatan Penyuluhan Regulasi Tahapan Kampanye Bagi Peserta Pemilu Tahun 2019 dengan tema “Kampanye Kreatif, Kampanye Edukatif”, Sabtu(20/10).

 

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Wonogiri Edi Santoso , Dandim 0728/Wonogiri Lekol Inf M. Heri Amrullah diwakili oleh Pasiintel Lettu Inf Mulyono, Polres Wonogiri Bripka Beni Untara, Anggota Bawaslu Kordiv Penindakan Jateng Ibu Ana, Kepala Pengadilan Negeri Wonogiri Mohammad Istiadi, Kejaksaan Negeri Wonogiri Kasi Penyitaan Barang Beni, Direktur Eksekutif NetGrit (Network For Democracy and Eloctoral Integrity)/Anggota KPU RI Periode 2012-2017/Dosen Ilmu Politik UGM Sigit Pamungkas, , Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Mat Nawir, Ketua Bawaslu Kab. Wonogiri Ali Mahbub, Sekertaris KPU Wonogiri Supardi, Kasatpol PP Kabupateb Wonogiri Waluyo, Ketua Parpol Peserta Pemilu dan Calon anggota DPRD.

Sambutan Sekertaris KPU Wonogiri Supardi mengatakan pemilihan umum pada tahun 2019 akan jatuh pada hari Rabu pahing tanggal 17 April 2019 ini merupakan pemilu pertama secara serentak. Dimana nanti akan mengadakan pemilihan para anggota DPD, DPRD, DPR RI, presiden dan wakil presiden. Pemilu yang akan kita laksanakan nanti merupakan mekanisme untuk memperoleh suara terbanyak. Sehingga akan menemukan arah untuk lima tahun kedepan. Salah satunya memberikan visi dan misi dengan mengunakan kampanye terbatas, tatap muka serta memasang baleho dan lain-lain. Dalam kampanye nantinya di harapkan bukan kampanye hoax atau blac kampain tapi kampanye beradu visi dan misi yang di usung untuk menarik minat masyarakat.

“Pada kesempatan kali ini juga kami memberikan pengertian kepada para peserta pemilu melalui penyeluhan pemilu di titik beratkan pada regulasi kampanye dan peserta anggota pemilu,” ujarnya.

Baca Juga  Bupati Wonogiri Didampingi Forkopimda Tandatangani Program TMMD Desa Bero

Sambutan Ketua KPU Kabupaten Wonogiri Mat Nawir diharapkan apa yang di sampaikan dari narasumber dapat memberikan edukasi tentang kampanye yang santun serta aman dan damai.

“Kami mengharap juga kepada para peserta dari partai politik dapat menyerap apa yang disampaikan oleh nara sumber. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada para partai politik yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami dimana tidak lama lagi untuk masa jabatan kami sudah paripurna dan akan berakir pada tanggal 23 Oktober 2018,” bebernya.

Sambutan Wakil Bupati Kab. Wonogiri Edi Santoso menjelaskan Pemilu nanti pada tanggal 27 April tahun 2019 akan memilih para anggota DPD, DPRD, DPR RI, presiden dan wakil presiden. Hal ini mari kita maknai bahwa pemilu harus dilalui dengan gembira bukan dengan kecemasan ataupun ketakutan. Dan dalam hal ini perlu dilandasi dengan penuh semangat dan selau menjunjung nilai-nilai demokrasi yang tinggi.

“Tentunya bagi para pemula partisipatif akan meningkat dimana diharapkan nanti mencapai 70 % untuk tingkat partisipatif. Sangat penting untuk disikapi adalah PNS, TNI dan Polri harus bersikap netral. Ini sudah menjadi proses demokrasi yang ada di negara kita ini. Diharapkan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dapat mewujudkan pemilu yang aman, nyaman dan damai,” ungkapnya.

Penyampain Direktur Eksekutif NetGrit (Network For Democracy and Eloctoral Integrity)/Anggota KPU RI Periode 2012-2017/Dosen Ilmu Politik UGM (Sigit Pamungkas, S. IP, MBA) Tentang pelaksanan pemilu tahun 2019 yang akan datang di harapkan sesuai dengan rencana disamping tentunya berjalan dengan aman, nyaman dan damai. Disini kami bukan bermaksud menggurui tapi sharing untuk bagaiman nantinya pemilu ini sesuai dengan harapan kita semua. Perlu kita kita ketahui bersama bahwa masih ada saja kampanye yang tidak sesui norma salah satunya tentang timbulnya kampanye hoax.

Baca Juga  Dies Natalis SMAN 1 Sidoharjo, Terus Berinovasi Kembangkan Potensi

“Artinya penyebaran berita hoax kalau tidak jeli akan menjadi bumerang bagi para peserta pemilu nantinya. Disamping itu juga perlu di waspadai adanya kampanye black campain yang hadir ditengah-tengah masyarakat. Untuk itu mari kita cegah sedini mungkin agar tidak terjadi hal tersebut,” bebernya.

Sambutan Anggota Bawaslu Kordiv Penindakan Jateng Ibu Ana Kampanye edukatif identik dengan kampanye yang cerdas. Yaitu kampanye yang menarik bagi masyarakat yang akan memilih. Perlu kita ketahui politik uang masih ada ditengah-tengah masyarakat.

“Karena masyarakat sekarang sudah cerdas dimana ada yang mau menerima uangnya tapi tidak memilihnya. Sekarang ini memang mustahil tanpa politik uang. Tapi yang kita tekankan yaitu selalu menekankan kepada masyarakat agar tidak mau dengan politik uang,” tegasnya. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar