oleh

FKPT Jateng, Jaga Tradisi Halal Bihalal

Semarang – Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah, Prof. Dr. Syamsul Maarif mengatakan bahwa local genius terbukti ampuh mencegah tumbuh kembangnya paham radikal terorisme.

“Berdasarkan data hasil penelitian FKPT tahun 2019, kearifan lokal terbukti ampuh untuk menghadang dan memutus ideologi paham radikal intoleran. Oleh karena itu, mari bersama-sama menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Ulama dan tokoh masyarakat atau yang biasa disebut dengan istilah Kiai dalam terminologi Jawa merupakan sumber, pelaku dan penjaga kearifan lokal. Dari tangan dingin dan keteladan mereka ajaran Islam mewujud menjadi agama yang menebar kasih sayang kepada semesta alam. Ini merupakan soft power approach dalam mencegah terorisme yang tidak kenal situasi seperti saat covid-19 ini” tuturnya.

Hal ini disampaikan pada acara Halalbihalal Virtual bersama Ulama dan Tokoh Masyarakat yang diadakan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah pada Jumat, 12 Juni 2020.

Kegiatan yang disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom itu dihadiri sejumlah Tokoh dan Ulama Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut hadir dan menyampaikan dalam sambutan secara live supaya masyarakat Jawa Tengah mengambil sisi positif dari wabah covid-19.

“Sisi positif dari corona ini mengajari kita banyak hal, ada rasa kemanusiaan, saling tolong menolong, toleransi, mau membantu dengan ikhlas, bahkan bumi ini direstart, bumi ini di reinstall, pencemaran udara menurun, ozon tertutup kembali” tuturnya.

Ganjar juga bersyukur karena Jawa Tengah memiliki kearifan lokal yang agung seperti masyarakatnya yang ramah, wajah yang senyum, senang menolong. Semua itu harus dijaga demi relasi sosial masyarakat yang baik, agar lahir situasi bahagia, aman, nyaman dan tentram dalam kehidupan bermasyarakat. Kalau sudah demikian, nanti masalah-masalah bisa dihadapi bersama.

Baca Juga  Ketua PWNU Jateng, Drs H Mohammad Muzamil Menolak Adanya Aksi-aksi Intoleransi

Ganjar berharap supaya masyarakat Jawa Tengah selalu berpikir positif.
“Pokoknya Bapak Ibu Sehat terus, bantu masyarakat, ajari pikiran positif, jaga pola hidup sehat, kemudian wajahnya bersinar karena terpancar keikhlasan hati kita semua” pungkasnya.

Kepala BNPT, Komjen Pol. Boy Rafli Amar yang juga hadir dalam giat tersebut menyampaikan apresiasi kepada FKPT Jawa Tengah yang dalam kondisi pandemi tidak membuat patah semangat namun justru mampu beradaptasi menyesuaikan diri dengan terus bergerak mengisi kemerdekaan.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu beradaptasi” tuturnya.

Rafli Amar mengharapkan sinergitas antara ulama dan umaro terus dikuatkan untuk menangkal paham radikal intoleran terorisme. Karena terorisme tidak cukup dihilangkan dengan hukuman terhadap pelaku, tetapi perlu pelurusan pemahaman terhadap ideologi yang keliru. Sehingga sinergitas alim ulama yang bijaksana dengan ulama sangat diperlukan.

Selain Gubernur Jateng, Gus Mus, dan Kepala BNPT, acara yang dimulai pukul 19.00 WIB hingga 22.00 WIB tersebut ini juga dihadiri sejumlah ulama dan tokoh masyarakat Jawa Tengah, yang masing-masing memberikan sambutan yaitu: KH. Ahmad Daroji (Ketua MUI Jawa Tengah), KH. Tafsir (Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah), KH. Ubaidillah Shodaqoh (Rais Syuriah PW Nahdlatul Ulama Jawa Tengah), Prof. Dr. Imam Taufiq (Rektor UIN Walisongo Semarang) dan Haerudin, M.H (Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah).

Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan hiburan dari Keroncong Sekar Banawa dan Duta Damai Dunia Maya BNPT Jawa Tengah. Tausiyah disampaikan oleh KH. Hudallah Ridwan Naim dan diakhiri dengan doa. (RedG)

Komentar

Tinggalkan Komentar