oleh

Elektabilitas PDIP dan Gerindra Anjlok Tergerus Korupsi

Jakarta – Jelang pergantiann tahun, elektabilitas dua partai besar, yakni Partai PDIP dan Partai Gerindra mengalami penurunan yang sangat tajam. Kondisi itu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan lembaga survei Voxpopuli Research Center pada 26 – 31 Desember 2020.

Berdasarkan rilis hasil survei yang dikeluarkan Voxpopuli Research Center, PDIP anjlok dari sebelumnya 33,5% (Juni 2020) dan 31,3 (Oktober 2020). Kini hanya berada di angka 19,6%.

“Demikian pula dengan Gerindra yang sebelumnya stabil di angka 14,1% (Juni 2020) dan 13,9% (Oktober 2020), merosot hanya tinggal 9,3%,” ungkap Direktur Eksekutif Voxpopuli Research Center, Dika Moehamad dalam keterangan persnya yang diterima G-News.id di Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Dika mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya itu, elektabilitas parpol-parpol lain cenderung stabil, hanya tiga parpol yang mengalami kenaikan, yaitu Demokrat, PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dimana elektabilitas PSI naik dari 4,5% (Juni 2020) dan 4,7% (Oktober 2020) menjadi 4,9%.

Sementara itu, PKS memimpin dengan elektabilitas 8,1%, naik dari 5,3% (Juni 2020) dan 5,6 % (Oktober 2020). Kemudian Demokrat naik dari 3,4% (Juni 2020) dan 3,3% (Oktober 2020) menjadi 5,1%.

Dika menjelaskan, turunnya elektabilitas parpol-parpol besar tersebut ada kaitannya dengan kasus korupsi yang membelit dua figur menteri dari PDIP dan Gerindra. Hal ini kata dia, turut memberi keuntungan politik khususnya bagi parpol-parpol di luar pemerintahan, yaitu Demokrat dan PKS.

Adapun parpol-parpol lain yang elektabilitasnya tetap stabil adalah Partai Golkar (9,8% – 8,7 % -8,4 %), PKB (6,4 % -5,9 % -5,5 %), Nasdem (4,3 % -3,8 % -3,6 %), dan PPP (2,7 % -2,0 % -2,1 %).

Sementara pada papan bawah, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang elektabilitasnya terus merosot (1,4% – 1,2 % – 0,9 %). Hal ini kata Diki, akibat konflik internal yang melanda dan munculnya parpol baru Partai Ummat yang digawangi Amien Rais membuat posisi PAN makin terancam.

Baca Juga  Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Pencegahan Korupsi Di Lapas

Sedangkan partia politik lainnya yang menduduki papan bawah adalah Partai Perindo (0,8 % – 0,6 % – 0,4%), Hanura (0,6 % – 0,5 % – 0,3 %), dan Partai Berkarya (0,4 % – 0,2 % – 0,1 %). Parpol lainnya tidak mendapat dukungan, sedangkan partai baru seperti Partai Gelora 0,1 % % dan Ummat 0,2%.

“Anjloknya elektabilitas Partai PDIP dan Partai Gerindra akibat sebagian besar lari ke golput. Dimana responden yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab naik signifikan, dari 12,2% (Juni 2020) dan 18,3% (Oktober 2020) melesat menjadi 31,4%,” papar Dika.

Survei yang dilakukan Voxpopuli Research Center pada 26-31 Desember 2020 ini, melalui telepon kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

“Margin of error survei sebesar ±2,9 % pada tingkat kepercayaan 95 %,” pungkas Dika.*

Komentar

Tinggalkan Komentar