oleh

Cegah Peredaran Vaksin Palsu, Ini Strategi Pemerintah

Jakarta – Belum lama ini di China heboh dengan penangkapan sindikat pemalsuan vaksin Covid-19. Namun, Pemerintah Indonesia berencana mempersilahkan pihak swasta untuk mendatangkan vaksin Covid sendiri untuk diberikan kepada karyawannya. Regulasi terkait pengadaan vaksin mandiri ini pun sedang digodok oleh pemerintah.

Untuk mencegah peredaran vaksin palsu tersebut, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pemerintah tengah bersiaga mengamankan segala bentuk aktivitas terkait vaksinasi.

“Sesuai dengan masukan KPK untuk importir harus yang sama oleh pemerintah supaya menjamin tidak ada vaksin palsu yang beredar. Ini juga untuk memastikan mutunya sehingga bisa dikelola oleh satu pintu,” ujarnya dalam dialog Telisik Sebelum Disuntik: Mengawal Program Vaksinasi COVID-19, Kamis (18/2/2021).

Sementara itu, Kepala Subdirektorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Siti Asfijah Abdoella mengatakan, untuk mencegah peredaran vaksin palsu ini, pihaknya telah memiliki mekanisme pengawasan peredaran secara daring.

Menurutnya, BPOM juga telah bekerja sama dengan Kominfo dan sejumlah marketplace di Indonesia untuk mengawasi peredaran vaksin, khususnya yang dijual di e-commerce.

“Kami sudah memulai, dan kalau ada bisa terdeteksi secara cepat dan segera ditindaklanjuti,” tandasnya.

Sebagai informasi, awal Februari lalu, Polisi Tiongkok menangkap lebih dari 80 orang yang tergabung dalam kelompok kriminal yang memproduksi dan menjual vaksin Covid-19 palsu. Vaksin palsu ini bahkan dilaporkan juga dijual ke negara lain.

Meski hingga saat ini belum diketahui vaksin palsu tersebut telah dijual ke negara mana saja, tapi kelompok ini dilaporkan telah aktif sejak bulan September 2020 lalu.

Menurut laporan dari Xinhua, satu kelompok tersangka mendapat untung sekitar 18 juta yuan atau Rp 38 miliar. Omzet besar itu diperoleh dari vaksin palsu yang dijual berisi larutan garam atau air mineral dalam 58.000 dosis.

Baca Juga  TNI Siapkan 91 Ribu Personel dan 109 RS Sukseskan Program Vaksinasi Nasional

Vaksin palsu ini dijual dengan harga tinggi, termasuk dalam skema inokulasi darurat di rumah sakit, atau diselundupkan ke luar negeri. (RedG/ong)

Komentar

Tinggalkan Komentar