oleh

Cabe, Telur, Minyak Goreng Sebabkan Inflasi 0,64 % di Jawa Tengah

Semarang – Diawal Tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mengelar press rillis bertajuk Bagaimana inflasi Jateng akhir tahun? melalui youtube streaming, Senin (3/1) mulai pukul 11.00 WIB.

Kepala BPS Jawa Tengah Adhi Wiriana selain memaparkan inflasi di Jawa Tengah juga memaparkan indikator lain yakni Nilai tukar petani (NTP), pariwisata, ekspor dan impor serta transportasi.

Dalam paparannya, Adhi mengungkapkan pada Desember 2021, Jawa Tengah mengalami Inflasi sebesar 0,64 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,3. Dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cilacap sebesar 0,82 persen dengan IHK sebesar 106,21 diikuti oleh Kota Purwokerto sebesar 0,74 persen dengan IHK sebesar 107,15; Kota Surakarta sebesar 0,71 persen dengan IHK sebesar 107,31; Kota Tegal sebesar 0,66 persen dengan IHK sebesar 107,89; Kota Semarang sebesar 0,60 persen dengan IHK sebesar 107,49; dan inflasi terendah terjadi di Kota Kudus sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 106,32.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,08 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,53 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,21 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,20 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen; kelompok transportasi sebesar 0,12 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,04 persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar -0,08 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,06 persen. Sedangkan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks (relatif stabil).

Baca Juga  Sidik Anshori Serahkan Laporan Semester I Tahun 2020 ke BAZNAS Jateng

Penyebab utama inflasi di Jawa Tengah Desember 2021 adalah kenaikan harga cabai rawit, telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, dan minyak goreng. Penahan utama inflasi di Jawa Tengah adalah penurunan harga pepaya, biaya administrasi transfer uang, emas perhiasan, salak, dan nangka muda.

Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2021 sebesar 1,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2021 terhadap Desember 2020) sebesar 1,70 persen. (RedG)

 

  • Penulis : Sarwo Edy
  • Editor : Sarwo Edy

Komentar

Tinggalkan Komentar