Solo-Di masa pandemi, Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melakukan aksi sosial ke berbagai lokasi. Kali ini Gibran mendatangi Joyosuran. Konsep aksi yang dilaksanakan Kamis, (27/8) ini lain dari yang lain. Gibran tidak membagian Sembako melainkan sayur mayur dan lauk-pauk mentah sebagai bahan masakan.
Rombongan Gibran tiba di pukul 09.10 WIB. Gibran langsung membagikan paket sayur dan lauk pauk mentah siap masak kepada warga. Warga berbagai usia menyerbu. Mereka kaget dan antusias menyambut kedatangan Gibran dengan sayur-mayur di tangannya. Ibu-Ibu mendapat sayur, anak-anak mendapatkan buku tulis. Beberapa warga spontan mengajak selfie. Gibran pun meminta warga tetap melaksanakan protokol kesehatan, “Jaga jarak, nggih, Pak, Bu,” himbaunya.
Ada 100 paket sayur berikut lauk pauk yang dibagikan, Warga pun senang mendapatkan ikan lele 1 kg, bayam 1 ikat, kacang Panjang 1 ikat dan gambas 2 biji. Ketua RT 03/RW 12, Joyosuran, Elfian menyatakan rasa senangnya atas kedatangan Gibran.
“Saya senang sekali, karena belum pernah tokoh pemimpin yang datang ke sini,†ujarnya.
Elfian mengungkapkan kondisi di lokasi tempat tinggalnya cukup memprihatinkan.
“Kalau hujan pasti banjir. Masalah rumah ya begini, padat dan kecil-kecil. Harapan saya untuk Mas Gibran semoga terpilih jadi wali kota biar nanti pembangunannya bisa lancar,†ujarnya.
“Di kampung sini ikonnya sungai. Kalau bisa perhatikan ya sungai di Joyosuran biar bersih kembali asri,” Elfian menambahkan.
Ia pun mengaku mempunyai kesan mendalam terhadap sosok Gibran.
“Dia orangnya supel. Saya kaget mau datang ke tempat kayak gini. Nggak membeda-bedakan rakyat miskin,” kata dia tentang Gibran.
Sebelum mengakhiri kunjungan, Gibran menjenguk sejumlah warga yang sakit. Salah satunya Agus, 50, yang menderita sakit mata katarak. Gibran memastikan Agus melakukan prosedur yang benar setelah operasi.
“Kontrol lagi kapan, Pak? Mata kiri atau kanan yang dioperasi? Pakai obat apa? Insya Allah nanti sembuh, Pak,” tutur Gibran.
Agus mengaku masih pusing pascaoperasi.
Gibran menyarankan untuk terus kontrol. Gibran turut menceritakan pengalamannya usai operasi mata 2 tahun silam, “Habis operasi saya merasa pusing sekali, Pak. Tapi habis itu sembuh.â€Â
Gibran juga menjenguk Yasmani, 51, penderita polio dan Lis Pujiyanto yang cedera parah usai jatuh. Lis pun dijadwalkan operasi dengan BPJS. Gibran turut menanyakan keadaan kesehatan mereka berdua. Yasmani dengan kondisinya yang terbatas ternyata masih bisa menjahit. Gibran pun berminat menjahitkan baju seragam PDI Perjuangan kepada wanita yang mengenakan kursi roda tersebut, ia pun senang akan mendapat orderan jahit baju dari Gibran.
Warga lain yang dijenguk Gibran adalah Esti, 29, menderita kelumpuhan sehingga tidak bisa berjalan. Karena kondisi ekonomi, Esti belum bisa memeriksakan diri. Melihat kondisi tersebut, Gibran bersama tim membantu mengurus BPJS agar dapat dipergunakan untuk periksa.(red)