oleh

Bawaslu Wonogiri Launching Desa Pengawas Pemilu Partisipatif

Wonogiri – Menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019 dan menangkal adanya praktik politik uang di masyarakat, Bawaslu Wonogiri melakukan launching dan deklarasi desa pengawas pemilu partisipatif di Balai Desa Jeporo, Kecamatan Jatipurno, Sabtu (30/3).

Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran Forkompincam Jatipurno, Ketua Bawaslu Jawa Tengah M Fajar Arief, Ketua Bawaslu Wonogiri Ali Mahbub beserta jajaran dan tamu undangan lainnya.

Para hadirin dihibur dengan kesenian Reyog Singo Jalu Wono.

Ketua Bawaslu Jawa Tengah M. Fajar Arief dia berharap kegiatan launching tidak hanya bermanfaat bagi Desa Jeporo , Kecamatan Jatipurno tapi bagi perkembangan demokasi di Jawa Tengah.

Dia mengatakan pendekatan kepada masyarakat terkait penanggulangan adanya praktik politik uang di masyarakat membutuhkan proses dan kerja sama dengan semua pihak.

“Kita disuguhkan oleh atraksi luar biasa seni Reyog, pendekatan kepada masyarakat melalui budaya lebih mudah dicerna bukan cuma fisik namun batin,” jelasnya.

“Pemilu demokrasi hari ini belum sempurna akan mencapai harmoni dan kesempurnaan namun butuh waktu latihan kerja keras dan kerja sama,” lanjutnya.

Dia menambahkan tanpa adanya kerja sama dengan masyarakat akan sulit mewujudkan demokrasi yang berkualitas.

“Di Jawa Tengah terdapat 27 juta pemilih melalui pengawasan partisipatif pelanggaran adanya praktik politik uang bisa dicegah,” tegasnya.

Dia berpesan pada 17 April 2019 masyarakat yang mempunyai hak pilih agar mencoblos dengan hati dan jangan mencoblos karena politik uang.

Dikatakannya jika masyarakat mengetahui adanya praktik politik uang agar segera melaporkan ke pengawas pemilu setempat.

“Banyak wakil rakyat yang berurusan dengan yang berwajib, kita harus menolak praktik politik uang demi pemimpin bebas korupsi,” tutupnya.(red)

Komentar

Tinggalkan Komentar