Pemalang – Generasi Z merupakan generasi muda yang lahir antara tahun 1995- 2010 atau yang saat ini berumur 9 sampai 24 tahun yang merupakan generasi millennial, generasi inilah gadget dan media sosial menjadi lahapan setiap hari.
Generasi Z inilah yang mempunyai semangat mengebu-gebu dalam mengaktualisasi diri terhadap lingkungan, ingin diperhatikan akan beberadaan dirinya dan dihargai akan nilai-nilai diri serta ketrampilan yang dimilikinya. Bimbingan dari generasi Y bahkan generasi X sangatlah di perlukan. Terutama dalam pemahaman akan kebangsaan dan kebhineka tunggal ika an.
Berbicara kebangkitan nasional yang jatuh pada tanggal 20 Mei nanti, perlu di gelitik dan dikobarkan semangat untuk mencontoh nilai-nilai luhur pendahulu kita.
Dengan tema peringatan peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei 2019 adalah: “BANGKIT UNTUK BERSATU†sangatlah tepat digaungkan pada generasi muda khusunya generasi Z ini.
Tujuan peringatan 111 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2019 adalah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melaksanakan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Generasi muda dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia, karena kapan lagi dan siapa lagi kalau bukan generasi muda untuk memberikan yang terbaik kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pesan tersebut menginspirasi semangat Kebangkitan Nasional 20 Mei 1908, dimana pada waktu itu masyarakat Indonesia bangkit, dengan penuh semangat persatuan dan kesatuan, serta nasionalisme yang tinggi untuk memperjuangkan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai. Tentunya semangat generasi muda sekarang harus lebih baik dan semakin maju daripada generasi muda tempo dulu, mengingat situasi dan kondisi negara sekarang sudah merdeka, aman dan tentram dari segala ancaman/penjajahan negara lain serta dapat menikmati hasil pembangunan.
Harapan pada generasi generasi muda yang cerdas, tangguh, berintelektual, bermartabat, kreatif, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial serta penuh semangat perjuangan dan pengabdian yang tinggi. Ingatlah ke depan persaingan antar negara (globalisasi) di berbagai bidang pembangunan dan kehidupan semakin meningkat, baik itu bidang ekonomi, sosial budaya, politik maupun hankam, terutama sekali di bidang informasi, komunikasi dan teknologi yang serba canggih dan modern.
Generasi muda diharapkan mampu meningkatkan peran dan memberikan kontribusi pemikiran dalam mengatasi persoalan bangsa. Di tengah banyaknya persoalan yang perlu diselesaikan bersama, jangan sampai semangat generasi muda memudar dan tidak berarti karena generasi muda itu harapan bangsa Indonesia.
Memaknai Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei, setiap tahunnya adalah hari dimana pada waktu itu masyarakat Indonesia bangkit dengan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme serta kesadaran yang tinggi untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada masa itu, masyarakat Indonesia menginginkan adanya perubahan dalam tatanan kenegaraan dan kehidupan karena terjadinya penindasan dan penjajahan terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Untuk memaknai Hari Kebangkitan Nasional ini, sebaiknya generasi muda memperingati hari kebangkitan nasional tersebut dengan penuh hikmat dengan mengingat perjuangan para pahlawan nasional kita. Selain itu, generasi muda perlu memperbaiki jati dirinya dengan berbagai aktivitas yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, karena jika tidak, maka kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara akan semakin terpuruk.
Sejarah bangsa kita, yang dimulai dengan lahirnya gerakan nasionalis pertama Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908. Lahirnya Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) itu, ditandai dengan dua peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan ikrar Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928).
Tokoh-tokoh yang mempelopori Kebangkitan Nasional, diantaranya : Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara ), Dr. Douwes Dekker (seorang turunan Belanda) yang juga dikenal dengan nama Multatuli, dan Dr. Tjipto Mangunkusumo, Sutomo, Ir. Soekarno serta tokoh-tokoh lainnya.
Kini adalah saat yang tepat jika generasi muda menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai penumbuh semangat untuk memperbaiki komitmen perjuangan bagi bangsa dan negara, mewujudkan impian menjadikan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur serta sejahtera. (RedG/dari berbagai sumber)