Koba — Pemerintah kabupaten Bangka Tengah Provinsi kepulauan Bangka Belitung, mengakselerasi 16 Status Desa menjadi Desa Mandiri tahun 2023, sebelumnya hanya enam Desa pada tahun 2022. Saat ini, ada 22 Desa, telah mencapai status desa mandiri.
Penilaian kemandirian desa melibatkan indikator-indikator yang menggambarkan kondisi pembangunan secara komprehensif. Ada dua indeks yang digunakan untuk mengklasifikasikan desa berdasarkan perkembangan, yaitu Indeks Pembangunan Desa (IPD) dan Indeks Desa Membangun (IDM).
Konsep desa mandiri diperkuat oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Undang-undang ini memberi otonomi dan kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengelola urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan sesuai kebutuhan dan potensi desa. Dana desa dari APBN juga dialokasikan untuk mendukung pembangunan desa.
“Kami meraih hasil ini berkat kerjasama dan tekad bersama dalam membangun Bangka Tengah.
“Harmonisasi kebijakan, sinkronisasi kegiatan, dan semangat kebersamaan telah menjadi kunci sukses yang memungkinkan peningkatan signifikan status desa mandiri di Bangka Tengah,” ujar Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Senin (28/8/2023).
Ia menjelaskan, desa mandiri adalah desa dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan pemerintahan. Desa-desa ini memiliki identitas dan karakteristik yang khas serta menjunjung tinggi nilai-nilai lokal yang positif.
“Ada 16 desa yang berhasil mencapai status desa mandiri adalah Nibung, Lubuk Pabrik, Lubuk Besar, Perlang, Belilik, Kayu Besi, Air Mesu, Batu Belubang, Jeruk, Padang Baru, Celuak, Simpang Katis, Teru, Kerakas, Sarang Mandi, dan Tanjung Pura,” jelasnya.
Sambungnya, IPD yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencakup variabel ketersediaan pelayanan dasar, infrastruktur, aksesibilitas, dan penyelenggaraan pemerintahan.
“Sedangkan IDM dari Kementerian Desa berfokus pada kesehatan, pendidikan, perumahan, pemberdayaan masyarakat, sosial budaya, dan ekonomi desa.
“Kedua indeks ini memberikan gambaran mengenai tingkat perkembangan dan kesejahteraan masyarakat desa,” terangnya.
Ia menuturkan, dalam mengakselerasi desa-desa di Bangka Tengah menjadi desa mandiri merupakan tonggak penting dalam pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut.
Kontribusinya dalam mencapai hasil yang luar biasa patut diapresiasi oleh masyarakat dan pemerintah setempat,” tuturnya.
Lanjut, ia mengungkapkan terimakasih kepada seluruh kades, perangkat desa dan masyarakat bangka tengah yang bahu membahu berkontribusi membangun bangka tengah.
“tetap komit untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi kades dan perangkat, perbaikan infrastuktur, dan tentunya kesejahteraan masyarakat bangka tengah,” ungkapnya (RedG/**).