Pemalang – Tahapan Pilkada Kabupaten Pemalang telah sampai pengundian nomor urut bagi calon, mulai masa kampanye akan dimulai besok sabtu (26/9) sampai sabtu (5/9). Akan tetapi pergerakan dukung mendukung pasangan calon (Paslon) sudah lama terjadi.
Seperti yang terjadi, Jum’at (25/9). Beberapa politisi sepuh yang pernah menjabat di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Pemalang mendeklarasikan diri mendukung Pasangan calon bupati dan wakil bupati Pemalang Agung-Mansur.
Baca :
https://www.g-news.id/2020/09/25/bang-aman-para-banteng-dukung-agung-mansur/
Seperti diketahui Paslon Agung-Mansur didukung oleh PPP dan Gerindra, sedangkan PDIP berkoalisi dengan Golkar-Nasdem mengusung Paslon Agus Sukoco – Eko Priyono.
Dukung mendukung atau claim mengeclaim dukungan pada Paslon sebenarnya hal biasa dalam helatan pemilu maupun Pilkada seperti ini.
Seperti diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Pancasakti Tegal (UPS) Diryo Suparto, bahwa dalam perhelatan politik saling claim dukungan sering terjadi sebagai strategi politik.
Politikus PDIP Kabupaten Pemalang Agung Dewanto juga sepakat dengan argumentasi Diryo.
“Dukung mendukung atau claim mengclaim dukungan ke Paslon dalam helatan Pilkada seperti ini dapat dibilang hal yang wajar”, kata Agung, Jum’at malam (25/9).
Akan tetapi Agung mempercayai bahwa claim ini merupakan tindakan sesaat. Dimana nantinya para banteng sepuh ini akan kembali kekandangnya.
“Kami menganggap tindakan para senior ini hanya mencari ruang sesaat, mencari rumput ditetangga. Akan tetapi pada waktunya beliau-beliau ini akan balik kandang” jelas Agung.
Keyakinan Agung, tidak mungkin semudah itu beberapa senior moncong putih mengalihkan dukungannya yang tidak sesuai dengan garis partai.
“Mereka itu para sesepuh yang sudah mendarah daging jiwa marhaenismenya. Saya percaya nanti dalam bilik TPS akan lain pilihannya” yakinnya.
Agung Dewanto menilai ini langkah yang keliru jika Agung-Mansur mengclaim mereka akan lurus mendukungnya, karena jaminan mereka akan kembali ke kandang pada saatnya. (RedG)