oleh

Aksi Nyata Modul 3.3 – Program yang Berdampak Pada Murid

 

Oleh : Astutiati, S.Pd – CGP Angkatan 3 – Kabupaten Klaten

 

PERISTIWA ( FACT )

LATAR BELAKANG

Ki Hajar Dewantara mengemukakan anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu, sehingga guru harus mampu melihat bakat, minat, kreatifitas anak dan apa yang dibutuhkan anak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas pembelajaran di kelas atau di luar kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak.

Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan murid dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar zaman sekarang yaitu keterampilan abad 21 yang berfokus kepada student center. Dan salah satu program yang sejalan dengan keterampilan ini adalah program literasi.

Melalui pembiasaan literasi kepada murid maka akan memiliki dampak yang luar biasa untuk tumbuh dan berkembangnya kemampuan murid dalam berfikir kritis, berkebinekaan global, mandiri serta kreatif dalam berkarya.

ALASAN MELAKUKAN AKSI NYATA

Saat ini kemampuan literasi siswa masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan siswa yang lebih gemar bermain gadget daripada membaca buku atau bacaan yang lainnya. Selain itu, siswa cenderung bertanya sebelum membaca, padahal hal yang ditanyakan sudah diberikan informasi secara lengkap. oleh sebab itu, minat siswa dalam hal membaca perlu ditingkatkan. yaitu salah satunya dengan mengembangkan gerakan literasi di sekolah.

Kemampuan literasi merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki siswa pada abad 21 dan nantinya akan diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) atau ANBK. Oleh karena itu pada aksi nyata kali ini CGP ingin meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi  di sekolah.

TUJUAN

Adapun tujuan dari program literasi antara lain:

  • menciptakan budaya membaca di sekolah dan masyarakat.
  • meningkatkan pengetahuan dan wawasan dengan membaca berbagai macam informasi yang bermanfaat.
  • meningkatkan kepahaman seseorang terhadap suatu bacaan.
  • membuat seseorang bisa berfikir kritis dan kreatif dalam berkarya.

DESKRIPSI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Aksi nyata yang dilakukan adalah “Meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi” sebagai bentuk implementasi aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Salah satu pendekatan berbasis kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA supaya dapat menemukan data yang valid. Adapun langkah-langkah atau tahapan BAGJA atau 5D sebagai berikut:

Tahapan BAGJA

B-uat Pertanyaan

Baca Juga  Catatan untuk Bupati Pemalang dari Salah Satu Warganya

Buatlah pertanyaan untuk mengarahkan kita kepada penelusuran hal-hal yang akan kita lakukan

Bagaimana meningkatkan minat baca, wawasan dan mengubah pola pikir peserta didik?

A-mbil Pelajaran

Ceritakan dan tuliskan pengalaman/ kegiatan baik, prestasi yang pernah terjadi yang berhubungan dengan topik bahasan (budaya literasi di sekolah). Sekolah sudah menyediakan buku-buku berbagai genre di perpustakaan untuk keperluan belajar dan menumbuh kembangkan budaya literasi

G-ali Mimpi

Buat gambaran rinci kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan:

Perubahan apa saja yang diharapkan setelah peserta didik mengembangkan budaya literasi

Hal-hal apa saja yang mendukung program tersebut untuk tetap berjalan?

Peserta didik yang berwawasan luas, cerdas dan berkarakter, mengisi waktunya dengan membaca.

Semua komponen sekolah mendukung dan memfasilitasi tumbuhkembangkan budaya literasi

J-abarkan Rencana

Buat gambaran rinci kondisi ideal atau mimpi kita terkait topik bahasan:

Perubahan apa saja yang diharapkan setelah peserta didik mengembangkan budaya literasi.

Hal-hal apa saja yang mendukung program tersebut untuk tetap berjalan?

Peserta didik membaca 15 menit setiap hari sebelum pelajaran dimulai.

Siswa menceritakan kembali kepada teman sebangku apa yang dibacanya.

Guru mengawasi dan membimbing murid dalam melakukan kegiatan literasi.

Guru mengubah teknik literasi bila masih ada murid yang belum memahami apa yang dibacanya

A-tur Eksekusi

Menentukan tim inti program:

Siapa penanggung jawab pelaksanaan program?

Siapa yang melaksanakan program ini?

Kapan program ini dilaksanakan?

Bagaimana cara komunikasi/koordinasi yang dilakukan tim (melalui pertemuan (diskusi),

rapat mingguan/bulanan dll) untuk memberi kabar satu sama lain tentang jalannya program?

Penanggung jawab kegiatan: Kepala Sekolah

Pelaksana: seluruh warga sekolah SDN 1 Brangkal

Direncanakan mulai bulan ini

Pelaporan kepada penanggung jawab secara rutin sebagai alat kontrol terhadap keberhasilan program  dan sebulan sekali dilakukan evaluasi yang berkelanjutan.

 

HASIL DARI AKSI NYATA

Gambaran Umum Program

Program Literasi adalah bentuk program dalam mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila (berkebinekaan global, berfikir kritis, mandiri dan kreatif) dan sejalan dengan visi sekolah yaitu “beriman dan bertakwa, berilmu dan berbudaya”  serta meningkatkan minat, wawasan dan mengubah pola pikir murid dan juga  menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah.

Waktu Pelaksanaan Program

Setiap kegiatan sekolah antara jam 07.00 – 07.15 WIB

Strategi Pelaksanaan Program

Program ini dijalankan bukan hanya oleh murid tetapi semua warga sekolah dengan peran guru sebagai posisi control dalam pelaksanaan program.

Faktor Pendukung dan Penghambat Program

Baca Juga  Zakat Profesi Dilingkungan Pemkab Tanjab Barat, Terkesan Memaksa!!!

Faktor Pendukung pelaksanaan program adalah kolaborasi dengan semua warga sekolah dalam mendukung keterlaksanannya program sesuai dengan tujuan.

Sedangkan Faktor Penghambat program berupa kesadaran diri dan tanggung jawab.

Semua pihak sekolah berkolaborasi dengan baik dengan menjalankan peran masing-masing dalam program literasi demi tercapainya tujuan program.

 

 

PERASAAN ( FEELINGS )

Perasaan saya saat menjalankan aksi nyata adalah senang karena saya mengaktifkan kembali kegiatan literasi di sekolah yang telah lama vakum. Begitu juga dengan minat, wawasan dan pola pikir murid sudah mulai berkembang. Tetapi perasaan lain yang sering muncul adalah kekhawatiran akan berbagai resiko yang akan dialami ke depannya karena kondisi pandemi saat ini sehingga hal tersebut akan mengganggu progres tujuan dari program tersebut.

PEMBELAJARAN ( FINDINGS )

Pembelajaran yang diperoleh dari aksi nyata adalah murid memerlukan dukungan untuk meningkatkan minat, wawasan dan perubahan pola pikir mereka karena kondisi saat ini merupakan dampak negatif dari gadget sehingga minat baca mereka rendah.

Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orang tua sangat penting sekali untuk menumbuhkan motivasi instrinsik literasi pada murid.

 

 

 

PENERAPAN KE DEPAN ( FUTURE )

Program Literasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bukan hanya pada lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar sehingga budaya literasi sekolah bisa terwujud dan mampu melahirkan generasi yang  memiliki keterampilan abad 21.

REFLEKSI DAN EVALUASI

REFLEKSI

  • Diperlukan komunikasi dengan orang tua siswa terkait program Literasi
  • Berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memantau anak-anak dalam membiasakan kegiatan Literasi di rumah.
  • Melakukan coaching pada siswa yang kurang minat membaca

 

EVALUASI.

  • Melakukan coaching kepada siswa yang kurang minat baca atau literasinya dikategorikan rendah karena bermain gadget.
  • Mendampingi murid dalam menjalankan posisi kontrol guru supaya program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
  • Mengarahkan orang tua murid memantau anak-anaknya dalam membiasakan berliterasi.

(RedG)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

Tinggalkan Komentar