oleh

220 Pegawai Non PNS Penyuluh Agama Islam Kemenag Wonogiri Ikuti Short Course

Wonogiri- Media sosial sangat berpengaruh terhadap proses dakwah sekarang ini,karena mengingat pandemi Covid- 19 , masyarakat harus menjaga social distancing dan menjaga jarak. Maka medsos sangat berperan penting dalam menyampaikan dakwah dimasa pandemi ini,selain itu berdakwah melalui sosmed banyak manfaatnya mulai dari praktis dan strategis.

Demikian dikatakan Mami Eva Novayani, saat menjadi narasumber pada Kegiatan Pembinaan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam Berupa Short Course Dakwah Melalui Media Sosial, yang digelar Kantor Kementrian Agama Kabupaten Wonogiri di RM Alami Sayang, Selasa (01/12).

“Tidak hanya itu berdakwah melalui sosmed juga membuat masyarakat akan selalu menggingat selalu tentang materi dakwah ,mengapa demikian? Karena masyarakat selalu membuka aplikasi sosial media di manapun dia berada dan pastinya akan selalu muncul notifikasi atau berita terbaru tentang dakwah yang diikuti,” ungkap Mami Eva yang juga dosen di salah satu Sekolah tinggi Islam di Wonogiri tersebut.

Dijelaskannya, selain bisa memanfaatkan keberadaan sosmed untuk berdakwah, penyuluh agama juga bisa menggunakan media audio radio untuk menyampaikan tausiyahnya.

“Jika keberadaan radio di era saat ini terlihat terpinggirkan, maka diperlukan inovasi bagaimana menyampaikan dakwah agar bisa menarik dan diminati oleh pendengar. Sebagai contoh adalah dakwah yang dikemas dalam bentuk fragmen, drama maupun sitkom, ” jelas Mami yang juga selaku penyiar RGS Wonogiri.

Dengan mengikuti pelatihan tersebut, para penyuluh diharapkan memiliki gambaran bagaimana untuk memaksimalkan kemampuan dan keadaan untuk tetap berdakwah di tengah masa pandemi Covid 19 .

Dalam pembukaannya Kepala Kemenag Wonogiri, H. Cahyo Sukmana mengatakan di era teknologi yang serba canggih ini Penyuluh Agama Islam Non PNS sebagai garda terdepan dalam pembinan umat di masyarakat diharapkan bisa memanfatkan media sosial sebagai media dakwah sehingga syiar Islam tidak hanya di dunia nyata seperti biasanya, tetapi juga di dunia maya.

Baca Juga  Giat Pengamanan Jelang Asian Games

“Apalagi di masa pandemi ini yang mengharuskan kegiatan pengajian atau majelis taklim yang di lakukan secara daring maupun online, maka para dai utamanya penyuluh agama Islam harus melakukan kreatifitas dan terobosan agar subtansi atau pesan dakwah bisa di terima umat,” bebernya.

Menurut H. Cahyo tantangan dakwah di era sekarang dan ke depan tidak mudah, seiring perkembangan tehnologi informasi dan deras informasi, sehingga dakwa harus di lakukan dengan dengan langkah-langkah yang penuh kreatifitas dengan memnfaatkan media sosial baik WA, FB, IG, Youtube dan sebagainya dengan menu dakwah yang humanis.

Kakankemenag juga menyampaikan bahwa tujuan pembinaan Penyuluh Agama Islam tentang dakwah via media sosial untuk dapat meningkatkan keterampilan penyuluh dalam melaksanakan dakwah khususnya di daerah Wonogiri, selain itu agar penyuluh Agama Islam memiliki tanggung jawab moral dan sosial yang mana konten-konten dakwah via medsos ini mampu untuk pembinaan terhadap masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, menggangu ibadah dan merusak akhlak.

220 peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Komentar

Tinggalkan Komentar